Senin, 09 September 2013

Sayur pengen kawin ....


Buku ‘Peace and War’ Tolstoy tergeletak di atas tempat tidur. Kemudian lembaran-lembaran durusulughoh berserakan pula di sampingnya, suasana itu jadi kian acak-acakan.
Di lain tempat ‘Autobiografi’ Gandhi sama tergeletaknya, tepat di ruang tamu, di depan papan tulis.
Setiap kali sepulang kerja saya tanyakan kepadanya bila saya di rumah.
‘Bagaimana harimu sodara ? ‘
Sodaraku itu jadi sering banyak curhat kepadaku. Entah bagaimana penilai-annya kepadaku.
Hanya ada beberapa hal yang masih aku ingat, waktu itu aku datang di Bandara lebih awal. Aku seorang diri, selang beberapa waktu dia datang pula di Bandara beserta seluruh keluarga besarnya.
Aku disodori banyak makanan, makanan ala Bandung kawan.
Menjelang keberangkatan pihak keluarganya memberikan pesan kepadaku, mungkin karena mereka lihat aku lebih tua darinya.
‘Tolong jaga Ridwan ya … Mas !’
Sebenarnya aku tak suka berjanji, berjanji itu berat sekali. Tapi waktu itu aku juga menyadari tak ada jawaban yang lebih baik selain apa yang aku katakan :
‘Iya… InsyaAlloh…!’

Waktu pun bergulir, perputaran roda sang kala membawa suatu perubahan.
‘Mas… aku ingin pulang’.
Sering dia berkata kepadaku akhir-akhir ini. Yang juga sebenarnya aku pun begitu. Tak bisa disamakan antara satu orang dengan yang lainnya.
‘Sodara inilah yang dinamai pengalaman, tak ada yang akan merebut pengalaman dari diri seseorang. Paling-paling mereka hanya bisa mendriskeditkan. Tak selamanya pengalaman itu harus yang indah-indah dan enak-enak, justeru yang berat dan memilukan hati malah yang lebih bernilai.’

** ** **

Sebentar lagi Si Mister hendak pergi ke Abu Dhabi, meninggalkan Saudi. Ya … demikianlah, aku nanti akan sendiri di PDH site. Banyak yang sudah kulalui bersamanya. Tentang bagaimana cara masak ikan, yang mana soal ilmu perikanan beliau jauh di atas saya. Alam tempat tinggalnya memang alam bahari, di pinggiran laut bojonegara. Segala macam jenis Ikan pernah dirasakannya.
Kedekatannya dengan anaknya dan juga isterinya, menyadarkan saya akan kelebihan lain yang ia miliki. Dia pandai bercanda, pandai bergaul, suatu sifat sanguistik yang sangat berseberangan dengan sifatku.
Tapi aku juga akan belajar semampuku, juga aku tak harus menjadi orang lain.

Aku memasak hari ini …. !
Mungkin ini salah satu manfaat dari sekian banyak manfaat di dalam setiap pengalaman-pengalamanku. Ada banyak makanan di sini, yang lidahku masih juga belum bisa menerima kesemuanya. Meski saya menginginkan bisa menyukai semuanya. Tapi belum bisa, hal itu perlu waktu.
Seiring berjalannya waktu mungkin lama-lama aku akan suka juga, bila aku tidak apriori.
Kawan sekarang aku bisa memasak, soal rasa itu nomor lima.
Memasak itu membutuhkan banyak waktu. Aku ingin lebih banyak dalam membaca, lima tahun saya di Cilegon. Hampir saya tak pernah memasak, seperti memasak-ku di sini. Aku ingin waktu lebih banyak untuk membaca. Tapi hari ini saya memasak, buku-buku itu aku tinggalkan saja tergelatak.
‘Masak apa mas … ? ‘
Si Mister datang menghampiri-ku.

‘Mmmm … ini masakan pengen kawin…!’
Entah kenapa komennya si mister tak variatif, monoton begitu saja tentang masakanku.
‘’Elho masih asin tho ser ? ‘’
‘Ya…. Biasa kok, wong namanya sudah pengen kawin…’

Duh … nenek moyang coba kau terangkan kepadaku. Apa hubungannya garam dengan pengen kawin ? Coba ...engkau dahulu tidak bersekolah, kami sekolah. Tapi tetap saja pendapatmu masih tetap tegar tanpa suatu sangkalan. Bahkan setelah ilmu pengetahuan eropa sampai kepada kami, pendapatmu masih tetap juga terjaga.
Nenek moyang … kau mewariskan sesuatu. Maafkan aku bila dalam beberapa hal, aku tak ikut pada pendapat-pendapatmu. Bukankah aku telah lebih tahu darimu dalam beberapa hal, aku akan memperbaiki apa yang salah darimu ? Biar ringan tanggung jawabmu.

Kami makan bersama - sama dengan gembira. Menu kami sangat istimewa, sayuran pengen kawin. Dan kami makan dengan lahap.
Alhamdulillahi 'ala kulli hall. Aku sekarang bisa memasak, bayam lho ini,  dicampur tomat, dicampur bunga koll, diberi cacahan cabai. Bukan indomie, ini prestasi sodara.... ^_^

‘’Mmmm …. Ya…ya…ya….  Itu nama yang bagus ser. Masakan pengen kawin….’’
Dan kami tertawa, sesuatu yang memang menjadi keahlian Si Mister.


Senin, 09 September 2013
Jubail, Saudi Arabia
Si’Mon Dinomo