Sejujurnya mbak, bapakmu ini sedang tak enak hati untuk menulis.
Bila tidak segera ditulis kejadian-kejadian yang terlewati di bulan ini akan terlupakan begitu saja.
Apalagi bapakmu sudah semakin tuanya.
Kejadian-kejadian itu semisal :
- Adzan pertama dikumandangkan 20 menit sebelum waktu sholat jum'at. Tak lama setelah adzan yang pertama itu, seorang lelaki yang kira-kira seumuran adik-ku membawa kursi ditempatkan di halaman masjid paling depan yang dialasi tikar plastik.
Beberapa saat kemudian seorang kakek berjalan tertatih, perlahan-lahan dengan tongkatnya. Dia pun duduk di kursi itu. Lelaki itu begitu khidmat menemani si kakek. Kejadian itu hampir selalu kusaksikan di sholat jum'atku.
Dua kali jum'atanku yang terakhir lelaki itu datang masih di waktu yang sama seperti biasanya. Tapi tempatnya sudah penuh. Tidak ada tempat untuk meletakkan kursi.
Lelaki itu pun kembali entah kemana. Si kakek pun aku tidak melihatnya. - Setelah beberapa saat lamanya aku tidak mengunjungi Kedai Paman Harun.
Saat aku berkunjung, dia dengan tergopoh datang untuk menyapaku. Dia bilang sudah satu bulan kok saya tidak berkunjung, dia kira saya sedang cuti liburan di Indonesia.
Benar saja ketika aku ingat-ingat lagi tepat satu bulan lamanya aku tidak berkunjung ke kedainya itu. - Kulihat Si Kumis Jampang begitu menikmati pekerjaannya. Awalnya sampai pusing dan muntah-muntah. Raut mukanya terang dan bercahaya. Dan dalam bekerja pun begitu rajin dan gembira.
Padaku dia begitu ramah dan bersahabat. - Tetangga kita mbak, kini sudah kembali ke negara asalnya. Masa purnatugasnya sudah tiba. Kiranya kini dia sedang menikmati masa pensiunnya itu.
Dia itu tetangga yang baik. Pada tanggal 17 Desember 2024 kemarin, dia mengundang kita mbak. untuk menghadiri farewell party-nya.
Dia menyewa sebuah ruangan di restaurant yang cukup dikenal di Falaj, Sohar, Oman.
Di depan ruangan itu ada panggung yang tak terlalu tinggi, bisa buat acara atau sekedar berphoto bersama. Meja-meja bulat tertata rapi, kursi majelis pun juga ada. Aneka fasilitas komplit di ruangan itu. Acaranya dilangsungkan mulai dari jam 19:00 sampai 23:00.
Koleganya berdatangan silih berganti. Aku layaknya seorang asing, tapi aku tak terlalu rendah diri. Ketika aku datang mbak, dia segera mendekat menyapaku, menyusul istrinya dan anak perempuannya. Setelah mengajak-ku ngobrol beberapa hal, dia kemudian berkeliling mengobrol bergantian dengan orang-orang.
Pukul 20:00 soup datang, orang-orang mengantri untuk menikmati. Tak terkecuali aku.
Soup itu dari jagung, telur dengan merica yang begitu melimpah. Sangat pas dinikmati di musim dingin. Kerupuknya enak sekali tapi aku lupa namanya.
Pukul 20:30, gantian bakwan, ikan goreng dan ayam goreng terhidang.
Orang pun bergantian untuk mencicipinya.
Tepat pukul 21:00 aku izin pamit pulang mbak, Dia bilang sebentar main course akan tersedia. Menu-nya nasi biryani. Bahkan dia menawariku untuk membungkus. Tapi saya tolak mbak.
Dia mengajak-ku untuk photo bersama. Ada photographer khusus yang dia sewa untuk mendokumentasikan acaranya tersebut. Dia, aku , istrinya dan anak perempuannya naik di atas panggung dan diphoto oleh photographer. Photonya akan aku pasang di postingan kali ini. Kelak kau bisa lihat-lihat lagi bersama adik-mu.
Sebelum pulang malah dia beri bingkisan, dia bilang bingkisan itu adalah untukmu dan adikmu mbak. - Tuhan Yang Maha Agung, Pemilik Alam Raya dan Seisinya ini, Dia pula Yang Menciptakan Langit dan Bumi yang berlapis tujuh itu.
Apa saja bisa terjadi kalau Dia menghendaki. Termasuk pertemuan dengan sodara Toriq itu.
Apakah kau masih ingat mbak ? Kalo kuingat-ingat aku bersyukur dengan setiap jalan yang Dia kehendaki untuk kita.
Lha kok yoo iso, tapi kalo Dia sudah berkehendak apa yang tidak mungkin di dunia ini.
Tiba-tiba sekarang ini, kalian sering bermain bersama di taman.
Alhamdulillahi aladzi bini'matihi tatimmu ash sholihaah.
Sekian dulu mbak, lain kali disambung lagi.
Minggu, 29 Desember 2024
01: 49
Liwa, Oman
Simon Dinomo
Minggu, 29 Desember 2024
01: 49
Liwa, Oman
Simon Dinomo