Tidak selalu harus punya alasan untuk menghobi'i sesuatu.
Sebagaimana orang-orang dengan hobinya yang beraneka ragam itu. Ada yang hobinya mancing, travelling, makan-makan, suka-suka merekalah.
Yang penting ketika orang-orang bertanya kepadaku, soal hobiku. Setidaknya aku pun punya hobi. Ya menulis inilah hobiku.
Secara tiba-tiba kawan lama saya mengirimi sebuah photo. Cukup membuatku bernostalgia dengan keluarga baruku kala itu. Sekarang ini aku diberikan keluarga yang tak kalah baiknya dari keluargaku yang dulu. Alhamdulillah, matur nuwun Gusti.
***
Awal mula saya mengopeni Kyai Garudo ini, saya belum tahu banyak soal mobil. Makin kesini mobil dan perangkat-perangkatnya itu dipikir-pikir hampir sama dengan Bukart kompressor di pabrik. Isinya ya begitu begitu juga. Ada final element, ada sensing element dan tentu saja ada controllernya.
Kyai Garudo yang sekarang menurut saya sudah tambah nyaman. Sedikit demi sedikit saya ganti apa yang perlu saya ganti. Saya monitor rutin aneka parameter yang ada.
Karena umurnya yang memang sudah cukup lanjut Kyai Garudo sering harus ke bengkel. Justru semakin sering ke bengkel saya semakin seneng. Saya banyak belajar cara merawat sebuah mobil.
Semenjak bersama saya. Beberapa kali Kyai Garudo mengalami over heat. Tidak mengherankan bila manifold mesinnya sampai crack dan ada kebocoran. Dengan menggunakan trouble shooting gaya pakistani, ditambal-lah dengan menggunakan lem tanah liat yang tahan panas.
Sejauh ini masih bekerja dengan baik.
Dalam pengamatan saya kebocoran itu masih tetep ada, meski untuk saat ini masih kecil.
Prediksi saya mesin Kyai Garudo hanya akan bertahan setahun lagi. Setelah itu musti ganti mesin.
Ketika saya diskusi dengan Mekanik Gaya Pakistani langganan saya. Saya malah dimaido.
Memang untuk urusan bongkar pasang saya bukan ahlinya. Tapi soal memonitor kerja mesin ? Alhamdulillah saya diberi pengalaman puluhan tahun. Malah sampai luar negri barang je.
Untuk menjual Kyai Garudo rasanya kok saya itu eman-eman sekali. Untuk sekarang ini Kyai Garudo sudah jauh lebih nyaman dibandingkan dengan sebelumnya.
Semakin sering kebengkel kok rasa-rasanya saya itu semakin seneng, nambah ilmu baru. Nambah wawasan baru. Merawat mobil tua itu lama-lama kok menyenangkan hati saya. Apa mungkin ini hobi saya berikutnya ?
Kyai Garudo yang sekarang menurut saya sudah tambah nyaman. Sedikit demi sedikit saya ganti apa yang perlu saya ganti. Saya monitor rutin aneka parameter yang ada.
Karena umurnya yang memang sudah cukup lanjut Kyai Garudo sering harus ke bengkel. Justru semakin sering ke bengkel saya semakin seneng. Saya banyak belajar cara merawat sebuah mobil.
Semenjak bersama saya. Beberapa kali Kyai Garudo mengalami over heat. Tidak mengherankan bila manifold mesinnya sampai crack dan ada kebocoran. Dengan menggunakan trouble shooting gaya pakistani, ditambal-lah dengan menggunakan lem tanah liat yang tahan panas.
Sejauh ini masih bekerja dengan baik.
Dalam pengamatan saya kebocoran itu masih tetep ada, meski untuk saat ini masih kecil.
Prediksi saya mesin Kyai Garudo hanya akan bertahan setahun lagi. Setelah itu musti ganti mesin.
Ketika saya diskusi dengan Mekanik Gaya Pakistani langganan saya. Saya malah dimaido.
Memang untuk urusan bongkar pasang saya bukan ahlinya. Tapi soal memonitor kerja mesin ? Alhamdulillah saya diberi pengalaman puluhan tahun. Malah sampai luar negri barang je.
Untuk menjual Kyai Garudo rasanya kok saya itu eman-eman sekali. Untuk sekarang ini Kyai Garudo sudah jauh lebih nyaman dibandingkan dengan sebelumnya.
Semakin sering kebengkel kok rasa-rasanya saya itu semakin seneng, nambah ilmu baru. Nambah wawasan baru. Merawat mobil tua itu lama-lama kok menyenangkan hati saya. Apa mungkin ini hobi saya berikutnya ?
Jadi kira-kira nanti kalau ada orang yang bertanya kepada saya.
"Sodara Simon, hobimu apa ?"
"Nganu sodara, hobi saya menulis dan merawat serta mengoprek mobil tua."
Welhadalah wueloook tenan ...
Rabu, 19 Februari 2025
Sohar, Oman
"Sodara Simon, hobimu apa ?"
"Nganu sodara, hobi saya menulis dan merawat serta mengoprek mobil tua."
Welhadalah wueloook tenan ...
Rabu, 19 Februari 2025
Sohar, Oman
Simon Dinomo