Rabu, 19 Februari 2025

Hobi baruku.

Tengah  malaam kubuka laptopku. Suara kipasnya meraung-raung keras sekali. Kunamai ini sebagai hobiku. Diwaktu ini aku punya cukup kesempatan untuk menulis. Tulisanku tidaklah terlalu berguna, apalagi untuk menghasilkan uang. 
Tidak selalu harus punya alasan untuk menghobi'i sesuatu. 
Sebagaimana orang-orang dengan hobinya yang beraneka ragam itu. Ada yang hobinya mancing, travelling, makan-makan, suka-suka merekalah. 
Yang penting ketika orang-orang bertanya kepadaku, soal hobiku. Setidaknya aku pun punya hobi. Ya menulis inilah hobiku. 

Secara tiba-tiba kawan lama saya mengirimi sebuah photo. Cukup membuatku bernostalgia dengan keluarga baruku kala itu. Sekarang ini aku  diberikan keluarga yang tak kalah baiknya dari keluargaku yang dulu. Alhamdulillah, matur nuwun Gusti. 

***


Awal mula saya mengopeni Kyai Garudo ini, saya belum tahu banyak soal mobil. Makin kesini mobil dan perangkat-perangkatnya itu dipikir-pikir hampir sama dengan Bukart kompressor di pabrik. Isinya ya begitu begitu juga. Ada final element, ada sensing element dan tentu saja ada controllernya. 
Kyai Garudo yang sekarang menurut saya sudah tambah nyaman. Sedikit demi sedikit saya ganti apa yang perlu saya ganti. Saya monitor rutin aneka parameter yang ada. 
Karena umurnya yang memang sudah cukup lanjut Kyai Garudo sering harus ke bengkel. Justru semakin sering ke bengkel saya semakin seneng. Saya banyak belajar cara merawat sebuah mobil. 

Semenjak bersama saya. Beberapa kali Kyai Garudo mengalami over heat. Tidak mengherankan bila manifold mesinnya sampai crack dan ada kebocoran. Dengan menggunakan trouble shooting gaya pakistani, ditambal-lah dengan menggunakan lem tanah liat yang tahan panas. 
Sejauh ini masih bekerja dengan baik. 
Dalam pengamatan saya kebocoran itu masih tetep ada, meski untuk saat ini masih kecil. 
Prediksi saya mesin Kyai Garudo hanya akan bertahan setahun lagi. Setelah itu musti ganti mesin. 

Ketika saya diskusi dengan Mekanik Gaya Pakistani langganan saya. Saya malah dimaido. 
Memang untuk urusan bongkar pasang saya bukan ahlinya. Tapi soal memonitor kerja mesin ? Alhamdulillah saya diberi pengalaman puluhan tahun. Malah sampai luar negri barang je. 

Untuk menjual Kyai Garudo rasanya kok saya itu eman-eman sekali. Untuk sekarang ini Kyai Garudo sudah jauh lebih nyaman dibandingkan dengan sebelumnya. 
Semakin sering kebengkel kok rasa-rasanya saya itu semakin seneng, nambah ilmu baru. Nambah wawasan baru. Merawat mobil tua itu lama-lama kok menyenangkan hati saya. Apa mungkin ini hobi saya berikutnya ? 

Jadi kira-kira nanti kalau ada orang yang bertanya kepada saya. 
"Sodara Simon, hobimu apa ?"
"Nganu sodara, hobi saya menulis dan merawat serta mengoprek mobil tua."
Welhadalah wueloook tenan ... 


Rabu, 19 Februari 2025
Sohar, Oman
Simon Dinomo


Tukang Sepeda

Tadi aku  pergi ke tukang sepeda. Penuh usaha yang dia lakukan untuk mengganti ban sepeda si adik. Kemudian aku request untuk dipasang lagi roda-roda kecil sebagai penyangga. 
Di akhir kerjanya dia hargai seluruh total kerjanya sebesar 3.5 OMR. 
Dua orang remaja datang menunjuk-kan photo orang kecelakaan. Meski aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, intinya dua pemuda itu meminta uang untuk korban kecelakaan yang di photo HP'nya itu. 
Tukang sepeda itu pun memberi mereka 100 baisa. Dua pemuda itu hendak memintaiku juga, tapi keburu dibentak oleh tukang sepeda. Sedari awal aku hanya diam menyaksikan semuanya. 

Anak-anak datang bercengkerama dengan tukang sepeda dengan gaya dan intonasi yang kurang sopan, terlihat mereka agak sedikit kurang ajar dalam adat feodal yang kukenal sejak kecil. Bagiku mungkin saja kurang sopan, bisa jadi dalam kaca mata adat lain hal itu biasa saja. Biar bagaimana mereka terlihat akrab. Kawan-kawan tukang sepeda datang dan pergi silih berganti, kebanyakan juga membawa sepeda. Nampak bahagia sekali. 

Tebakanku termasuk level kebahagiaan yang tinggi bagi mereka adalah punya sepeda. Mereka bisa berkeliling-keliling, mengangkuti barang di ranjang sepeda. Ah pokoknya sepeda adalah kebagiaan yang tiada tara.Tak terpikirkan oleh mereka untuk punya mobil. Dan dengan sengaja mereka tidak berangan-angan akan punya mobil. Tatkala mereka punya keinginan sedang keinginan itu masih diluar kemampuan mereka, disaat itulah akan mereka rasai jiwa yang sumpek. 
Hebatnya adalah mereka melihat setiap hari orang-orang mengendarai mobil. Tapi mereka belum diberi kecukupan utnuk membeli mobil. Mereka pun tetap bahagia dengan sepedanya. 

Alhamdulillah matur nuwun Gusti. Panjenengan maringi kulo rezeki, nyuwun panjenengan paringi berkah dumateng Kyai Garudo. 
Matur nuwun tukang sepeda. 

 Al-Quran 15:88

لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ 

Jangan sekali-kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir), dan jangan engkau bersedih hati terhadap mereka dan berendah hatilah engkau terhadap orang yang beriman.


Al-Quran 20:131

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ 


Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.


Selasa, 19 Februari 2025
Sohar, Oman
Simon Dinomo