Kamis, 15 Maret 2012

cerita masa kecil


Sewaktu kecil ... ibunda sering memarahi aku.
"Kenapa kau tak mau makan lhe... haruskah bunda sediakan lauk yang enak-enak terus buatmu ? Tidak-kah kau tahu bahwa tetangga-tetangga kita bahkan harus lebih sederhana lagi ?"
Aku pun makan dengan keengganan yang begitu berat.
Sampai sekarang semua itu menjadi ... irama psikologik dalam diriku. Yg entah tak bisa hilang dari pikirku. Mungkin karena aku seorang Inferior kompleks yg melankolis.

Rasa bersalah seolah-olah membayang-bayang dalam diriku, saat aku menikmati makanan yang mewah-mewah. Entahlah aku tak bisa memberikan alasan yang jelas bagimu. Bahkan bisa daku katakan tanpa alasan. Rasa bersalah itu muncul dengan sendiri-nya. Aku merasa tidak pantas memakan makanan begini. Mungkin karena didikan ibunda sedari kecil itu.

Rasa bersalah itu terkadang harus aku tutup-tutupi. Dalam hatiku aku berkata :
“Maafkan aku bunda... aku tak bermaksud bermewah-mewahan. Akan tetapi aku harus menjadi insan yang kuat. Putranda rasakan diri ini terlampau kurus lagi lemah. Itu tak boleh dibiarkan, ananda harus jadi kuat. Mau tak mau putramu harus memakan makanan yang begini, karena inilah sarananya. Sekali – kali putramu tak bermaksud untuk bermewah-mewahan. Karena bunda jika putramu kuat, dia bisa terus beribadah kepada RabbNya. Itulah niat yang ada di hati putramu.”




Sebelum jum'atan
GSI Blok B. 5  No. 10
Serdang, Serang, Banten
Sihmanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar