Jumat, 23 Mei 2014

Di balik gundulku, gundulmu dan gundul masing-masing

Sewaktu gundulku ini terkena sinar mentari di siang itu rasanya mak clekit-clekit. Kemudian teringatlah bahwa aku ini sudah lama tidak menulis lagi. Sik sebentar sebentar, baiknya rak saya ini memperkenalkan lagi diri saya. Nama saya “Si Mon”, masih sama dengan yang dulu. Memang akhir – akhir ini saya jadi jarang menulis.
Baru malas saja, tidak ada mood begitu kira-kira. Ha baru saja ini saya kulakan mood itu dari pinggir jalan raya yang saya lewati. Alhamdulillah, karena clekitan dari sinar mentari aku jadi punya ide untuk kembali menulis.

43, 7 derajat Celcius suhu di siang itu. Tahun lalu musim yang begini saya lalui bersama si Mister. Sekarang beliau sudah pergi meninggalkan daku. Kepergian si Mister memberikan pukulan yang agak berat padaku. Aku jadi sendiri di plant, tak ada teman untuk mengutuk-kutuk di belakang punggung orang yang aku kutuk. Yang kayak begini tidak bagus lho, ning rasanya nikmat sekali. Orang yang lemah dan tertindas, mengutuk-ngutuk itu kok kadang malah jadi hiburan biar ndak stress. Ning tetep ini ndak bagus lho ya, nek bisa kamu jangan ikut-ikutan.

Mengembara memberikan banyak arti. Ketika mister berlalu mister yang lain datang menggantikan. Mister yang ini beliau berasal dari Padang. Tempatnya cerita siti nurbaya itu, hebat tho ?
Orangnya pinter sekali memasak, yang paling nyuss adalah sambal buatannya. Maklum tahu sendiri tho bagaimana rasanya sambel dari warung padang ? Silahkan pada ngiler membayangkan kemak-nyusannya. Aku perkenalkan juga padamu, dia itu namanya adalah Mr. Son.

Seorang lagi yang mengisi kekosongan di ruang apartemen kami. Dia namai dirinya “GodofRock”. Bagaimana ya, wong namanya orang kan macem-macem saja tho tabiatnya. Nanti saja cerita panjang lebarnya tentang pemuda yang satu ini. Kita sebut saja Si Gan.

Penghuni lama yang merupakan teman perjuanganku semenjak awal, yang dulu juga sudah mewarnai cerita-ceritaku sebelumnya. Si Wan. Dia ini sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Banyak hal yang aku kagumi dari orang ini. Banyak sekali sodara-sodara...
Ning tidak aku ceritakan sekarang.
Weeeeeeeeeeekkkk......

****
Gundulku yang masih clekit-clekit itu mengingatkanku akan sesuatu. Dahulu si mister begitu mengenal dunia perikanan cara membakar, menggorengnya. Sekarang Ada Mr. Son dengan aneka masakan padang buatannya yang mak 'nyuss' sekali.
Lalu Si Wan dengan sikap hati dan kecerdasannya. Si Gan dengan keberanian yang ia miliki.
Nah aku sendiri, apa yang ada di balik gundulku yang clekit-clekit ini ?
Di balik gundulku, gundulmu, dan gundulnya masing-masing tersimpan sesuatu yang istimewa. Dan satu hal lagi memang yang paling layak dipercaya adalah gundulmu sendiri, dengan segala keterbatasan yang ada.
Alhamdulillahi 'ala kulli hall.

Jubail, Saudi Arabia
Jum'at, 23 Mei 2014
Si Mon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar