Minggu, 04 Juni 2023

Review buku The Psychology of Money…

Saya membaca adalah untuk memahami sesuatu. Untuk memahami itu setiap orang berbeda-beda. Ada yang dengan sekali membaca saja sudah paham. Lain halnya dengan saya, untuk paham saya harus mengulang ulang sampai beberapa kali. Usaha yang harus saya lakukan harus lebih dari orang lain. Itu saya sadari sebagai orang yang bodoh. Saya tulis ini bukan untuk mengeluh melainkan sebagai salah satu kemampuan saya dalam mengenali diri sendiri. Dan itu adalah suatu ketrampilan tersendiri. 

Kesempatan kali ini saya akan membuat suatu rangkuman, dari sebuah buku yang berjudul “The Psychology of Money” yang ditulis oleh Morgan Housel. Buku ini saja bacai sekali saja, dan harusnya saya musti bacai lagi beberapa kali. Untuk membacainya lagi saya begitu malas. Tapi saya ingin menuntut diriku sendiri untuk mencoba mengerti apa yang saya baca. Dari buku dengan 236 halaman itu isinya yang saya tangkap terlampir di bawah, sedang yang lainnya hanyalah bunga-bunga saja. Saya bacai selama 4 hari berturut turut, harusnya cukup berguna untuk pembaca, setidaknya tidak harus menghabiskan waktu 4 hari seperti saya.  Dan selamat menikmati : 

1. (Saya maknai arah dan tujuan kehidupan penulis soal uang )

Halaman 205 ….

“Jika ada bagian rencana keuangan rumah tangga kami yang saya banggakan, itu adalah karena kami bisa menghentikan kenaikan standar gaya hidup. Keinginan kami akan harta tidak banyak berubah. Bukannya kami tak punya keinginan, saat ini kami cukup mampu. Kami hanya menghentikan kenaikan standar. Dengan kata lain bergaya hidup dibawah kemampuan. Kami tidak merasa perlu untuk mengimbangi gaya hidup orang lain. Hidup nyaman di bawah kemampuan belanja tanpa hasrat untuk lebih banyak harta menghilangkan banyak tekanan sosial yang dialami banyak orang di dunia modern. 

Nassin Taleb menjelaskan : “Keberhasilan sejati adalah keluar dari balap tikus untuk mengatur kegiatan sendiri demi kedamaian jiwa”. 


 Halaman 72-77 … 

“Bentuk tertinggi kekayaan adalah kemampuan bangun setiap pagi dan berkata : “Saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan hari ini. 

Kemampuan berbuat apa yang anda inginkan, kapan pun anda mau, dengan siapa pun yang anda kehendaki, selama yang anda bisa, tak ternilai. Itulah deviden tertinggi yang diberikan uang. 

Menggunakan uang anda untuk membeli waktu dan pilihan adalah manfaat gaya hidup yang sukar disaingin barang mewah. 

John D. Rockefeller ketika ditanya mengapa diam saja dalam rapat, dia membacakan pusisi : 

A wise old owl lived in tan oak

The more he saw the less he spoke

The less he spoke, the more he heard

Why aren’t we all like that wise old bird ? 


Halaman 86…

“Uang punya banyak ironi, Kekayaan adalah apa yang anda tak lihat”. 


2. Saya maknai kesadaran penulis akan permainan dunia saat ini : 

Halaman 25 ….

“Risiko dan keberuntungan adalah dua sisi koin yang sama. Itu bukan masalah gampang. Kesukaran mengenali apa itu keberuntungan, apa itu keahlian dan apa itu resiko adalah salah satu masalah terbesar yang kita hadapi ketika mencoba belajar mengenal cara terbaik mengelola uang”.

“Saya ingin kamu berhasil , dan saya ingin kamu berusaha agar berhasil. Namun sadarilah bahwa tak semua keberhasilan disebabkan kerja keras, dan tak semua kemiskinan disebabkan kemalasan. Ingat itu ketika menilai orang, termasuk dirinya sendiri”. 

Halaman 35 - 37 …

“Kapitalisme modern sangat hebat dalam dua hal, menciptakan kekayaan dan menciptakan rasa iri”.

“Intinya adalah batas atas perbandingan sosial sangat tinggi sehingga nyaris tak ada yang akan pernah mencapainya. Artinya itu pertempuran yang tak pernah dimenangkan, atau bahwa satu-satunya cara untuk menang adalah tidak bertarung sejak awal. Menerima bahwa anda barangkali sudah punya cukup harta , meski itu lebih sedikit daripada yang dimiliki orang sekeliling anda. 

Jangan terlalu terikat apapun (reputasi, prestasi atau apa pun ). Itu semua tidak penting. Oke, urusan ini dengan tidak adil menghancurkan reputasi saya. Itu cuma menyusahkan kalau saya sangat terikat ke reputasi saya”. 


Halaman 82…

“Orang cenderung ingin kekayaan memberi sinyal ke pihak lain bahwa dia harus disukai dan dikagumi”.

Kamu sebenarnya ingin rasa hormat dan dikagumi dari orang lain dan kamu pikir barang mahal akan mendatangkannya. 


3. Saya maknai metode penulis dalam mengelola uang untuk menjadi dan tetap kaya : 

Halaman 42 ….

“Pelajaran besar dari zaman es adalah bahwa anda tak perlu kekuatan besar untuk menciptakan hasil besar”.

Jika sesuatu bisa menumpuk - jika sedikit pertumbuhan menjadi dasar pertumbuhan berikutnya-dasar kecil pada awal bisa mengarah ke hasil yang begitu luar biasa sampai tampak bertentangan dengan logika. Saking bertentangannya anda meremehkan kemungkinannya, tak menyadari dari mana pertumbuhan berasal dan apa yang bisa dihasilkannya”. 

Halaman 46 ….

“Tak satupun dari 2000 buku yang membedah keberhasilan Buffet berjudul ‘Bapak ini telah berinvestasi secara konsisten selama tiga perempat abad’.

Yang lebih penting adalah mendapat hasil lumayan yang bisa diandalkan dan diulang selama-lamanya. Barulah penumpukan bisa menggila. 

Halaman 51-55 …

“Germansky dan Livermore keduanya sama sama sangat hebat dalam menjadi kaya, dan sama payahnya dalam tetap kaya. 

Jika saya harus merangkum keberhasilan keuangan dalam satu kata, kata itu kiranya “bertahan”.

Kapitalisme itu keras. Namun sebagaian alasan itu terjadi adalah karena mendapat uang dan menyimpan uang adalah dua keahlian yang berbeda. 

 Charlie Munger, Warren Buffett  dan Rick Guerin sama jagonya dalam menjadi kaya. Namun Warren dan Charlie punya keahlian tambahan yaitu tetap kaya. Dalam jangka panjang, itu keahlian yang paling penting”. 

Rencana hanya berguna jika bisa bertahan di kenyataan. Dan masa depan yang dipenuhi ketidakpastian adalah kenyataan bagi semua orang. 

Halaman 66-68 …

“Definisi genius militer menurut Napoleon adalah orang yang bisa melakukan hal biasa ketika semua di sekelilingnya jadi gila. 

Definisi bagus genius investasi adalah orang yang bisa melakukan hal biasa ketika semua di sekelilingnya jadi gila. 

Sesuatu yang saya pelajari dari investor dan wiraswasta adalah bahwa tak ada yang membuat keputusan bagus terus menerus. Orang-orang paling mengesankan punya banyak gagasan buruk yang sering dilaksanakan. 


Sekian dan terima kasih. 


Falaj Al Qabail, Sohar , Oman

Senin, 05 Juni 2023

Simon Dinomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar