Minggu, 21 Juli 2024

Menunggu tanggal 24

Kutulis ini di sela-sela rehat shift kerja pagi. Tanggal 24 adalah tanggal yang aku tunggu - tunggu. Semakin ditunggu rasa-rasanya berjalannya begitu lambat. Sambil menunggu, aku tuliskan catatan bulananku. 

Musim panas masih di puncaknya. AC di kamar depan bermasalah. Ketika saya panggil Suman, teknisi andalan saya. Ternyata Suman baru liburan ke bangladesh. Paman Salim memberiku opsi teknisi lainnya. Alhamdulillah AC tersebut kembali bekerja dengan normal. 
Perihal teknisi baru ini, aku sedikit kurang cocok. Meski begitu aku tetap berterima kasih kepadanya. 
Matur nuwun pak teknisi baru. 

Seminggu yang lalu Kyai Garudo ditabrak orang dari belakang. Lampu belakang sebelah kiri pecah dan body bagian belakang penyok. Penabrak itu mengungkapkan kepadaku, bahwa dia yang salah. Selanjutnya dia bilang, untuk tidak usah melibatkan polisi. Dia memberikan nomer HP'nya kepadaku. 
"Perbaikilah ke bengkel, nanti saya ganti" katanya lagi.
Sore harinya bersama kawanku, aku bawa Kyai Garudo ke bengkel. Aku tanya spare part bekas untuk menekan harga. Toko demi toko kami tanyai, harganya 15 oman real dan itu pun dengan model yang sedikit berbeda. Akhirnya kami kunjungi toko spare part yang baru dan harganya 16 oman real. 
Meski cuman KW 1 atau KW 3 tentu saja aku lebih memilih spare part yang baru. Wong selisihnya cuma 1 oman real. 

Menjelang Isya reparasi Kyai Garudo sudah selesai. Total biaya yang aku keluarkan 27 oman real. 
Ketika aku sampaikan kepada saudara yang menabrak itu, dia bilang besok setelah gajian akan ia ganti. Dan aku cukup percaya dan yakin, dia itu adalah orang baik. Demikianlah prasangkaku. 

Muhammad Alum adalah orang yang tidak neko-neko. Entah mengapa, berkawan dengan orang - orang macam beliau itu menentramkan hatiku. Sama halnya dengan Paman Harun dan Paman Salim. Segala yang terlihat dari mereka benar-benar natural. Tidak ada dusta, tidak ada keseakanan. 
Dan mereka memposisikan diriku pada kadar yang pas. Sewajarnya sebagai hamba Alloh yang biasa saja.

Adakalanya orang terlalu berlebihan dalam menilai. Porsi harapan yang mereka kira pada diriku terlalu berlebihan. Dan bilamana apa yang mereka harapkan daripadaku itu tidak berkesuaian dengan apa yang mereka lihat dikemudian hari. Mereka akan kecewa. Begitulah ufuk pikir orang-orang. 

Banyak kisah kehidupan bisa kita bacai, cerita tentang tsa'labah si merpatinya masjid. Kisah tentang wahsyi si pembunuh Hamzah. Yang mana Rasululloh begitu bencinya pada Wahsyi. Tapi Alloh punya kehendakNya sendiri. Hingga Wahsyi di akhir hayatnya Alloh muliakan dengan kehendakNya. Dari banyak kisah itu hendaknya kita jadikan sebagai acuan dalam ufuk pikiran kita. 

Alhamdulillah Alloh berikan kenalan seperti Muhammad Alum itu kepadaku. Mengingatkanku pada ufuk pikir yang seharusnya sebagai hamba. 

Oh iya saya sampai kelupaan. Tanggal 24 cepatlah datang.....

Minggu, 21 Juli 2024
Liwa, Oman
Simon Dinomo




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar