Sekitar dua tahun yang lalu aku pasang water heater berbasis gas di tempat bapak dan ibuku. Tiba-tiba water heater itu tidak bisa panas. Muncul alarm ODS di display. Kemudian alarm yang muncul selalu E1. Yang berarti furnace gagal, tidak ada api.
Secara mekanisme, bila flow air cukup. Feedback dari sensor flow akan menjadi command untuk membuka valve gas. Feedback valve gas terbuka, akan menjadi command untuk start igniter. Dalam kondisi normal tentu saja furnace akan menyala. Yang diyakinkan dengan flame scanner. Bila flame scanner aktif dan membaca ada api, furnace akan menyala terus.
Dalam timer tertentu bila flame scanner gagal mendeteksi adanya api. Feedback ini akan menjadi command untuk menutup valve gas. Yang berarti furnace gagal dan tidak menyala.
Apa yang aku tuliskan itu bisa saja keliru. Tapi semuanya itu mengalir secara alamiah, setelah aku mengoperasikan dari hari ke hari. Mendengar suaranya, melihat display'nya. Dan meraba-raba sequence yang berjalan. Tanpa membaca buku panduan dari vendor. Mirip - mirip utility boiler dan furnace. Itulah hebatnya pengalaman.
Benar saja. Water heater itu akhirnya aku bongkar bersama ayahandaku, aku coba analisa , kemungkinan besar penyebabnya adalah flame scanner yang gagal dalam membaca adanya api.
Aku cari kira-kira mana komponen flame scanner tersebut. Aku persihkan karbon hitam yang menutupi ujung tip'nya.
Alhamdulillah, setelah itu flame detector berhasil membaca api dengan baik.Water heaternya kembali normal.
Itulah nikmatnya pengalaman.
***
Dalam sebulan ini aku berulang kali aku pergi ke bengkel. Tidak selalu karena Kyai Alap-alap sedang ada masalah atau trouble. Kadang kala biayanya tidaklah sedikit. Ini salah satu hobiku. Biaya itu tidak terlalu aku pedulikan. Apa salahnya mengeluarkan biaya untuk hobi yang ingin aku tekuni. Semoga Alloh ta'ala senantiasa memberiku kemampuan finansial yang lebih.
Memelihara mobil tua merupakan kenikmatan tersendiri.
Seni dalam mengobservasi, seni dalam mitigasi dan berpikir untuk mencari trouble shooting terbaik.
Kadang kala analisisku gagal. Biaya yang aku keluarkan sia-sia belaka. Memberikan pressure di kepalaku. Kendala yang lain adalah aku tidak punya tenaga yang memadai. Pengalamanku memberikan akses yang cukup memadai untuk menganalisa. Tapi untuk memperbaiki tenaga-ku tidaklah cukup untuk menghandle seorang diri. Kupaksa diriku untuk tidak menyerah, cari lagi solusinya dan teruslah mencoba. Sampai masalah itu terselesaikan.
Aku senang bukan main.
***
Matur nuwun Gusti.... Matur nuwun mas bengkel.... Matur nuwun Kyai Alap-Alap....Matur nuwun Water Heater.
Benar saja. Water heater itu akhirnya aku bongkar bersama ayahandaku, aku coba analisa , kemungkinan besar penyebabnya adalah flame scanner yang gagal dalam membaca adanya api.
Aku cari kira-kira mana komponen flame scanner tersebut. Aku persihkan karbon hitam yang menutupi ujung tip'nya.
Alhamdulillah, setelah itu flame detector berhasil membaca api dengan baik.Water heaternya kembali normal.
Itulah nikmatnya pengalaman.
***
Dalam sebulan ini aku berulang kali aku pergi ke bengkel. Tidak selalu karena Kyai Alap-alap sedang ada masalah atau trouble. Kadang kala biayanya tidaklah sedikit. Ini salah satu hobiku. Biaya itu tidak terlalu aku pedulikan. Apa salahnya mengeluarkan biaya untuk hobi yang ingin aku tekuni. Semoga Alloh ta'ala senantiasa memberiku kemampuan finansial yang lebih.
Memelihara mobil tua merupakan kenikmatan tersendiri.
Seni dalam mengobservasi, seni dalam mitigasi dan berpikir untuk mencari trouble shooting terbaik.
Kadang kala analisisku gagal. Biaya yang aku keluarkan sia-sia belaka. Memberikan pressure di kepalaku. Kendala yang lain adalah aku tidak punya tenaga yang memadai. Pengalamanku memberikan akses yang cukup memadai untuk menganalisa. Tapi untuk memperbaiki tenaga-ku tidaklah cukup untuk menghandle seorang diri. Kupaksa diriku untuk tidak menyerah, cari lagi solusinya dan teruslah mencoba. Sampai masalah itu terselesaikan.
Aku senang bukan main.
***
Matur nuwun Gusti.... Matur nuwun mas bengkel.... Matur nuwun Kyai Alap-Alap....Matur nuwun Water Heater.
Minggu, 21 Septermber 2025
Prambanan, Klaten
Simon Dinomo
Prambanan, Klaten
Simon Dinomo