Kamis, 16 Februari 2012

Egoisme jiwa yang jahat


Manusia biasa tak akan mampu memegang angan-angan komunis. Paham komunis itu terlalu suci, dari wikipedia daku dapatkan data sebagai ini :

Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme harus diganti dengan paham komunisme.Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.Inilah dasar dari marxisme.

Mari daku kutipkan sebuah tulisan Pramodya, dia menulis tentang komunis dengan pandangan yang cukup adil :
Manusia biasa tak akan kuat memegang angan-angan komunis. Manusia biasa tercipta terbekali dengan angan-angan egoisme yang tinggi yaitu angan-angan untuk mementingkan diri sendiri saja. Manusia akan selalu bergelut dengan sesamanya buat merebut kesenangan dan penghidupan. Saling membinasakan dan saling menghirup darahnya yang lain. Nah paham komunis itu tercipta juga karena egoisme manusia itu juga. Komunis dijadikan alat untuk merampok, demi kesenangannya sendiri

Jika kau bingung mari daku terangkan soal ini :

Kepunyaanku adalah kepunyaanmu, kepunyaan kau adalah kepunyaanku juga, ini boleh...bahkan boleh sekali tapi ini diakatakan oleh dia yang tak mempunyai apa-apa, bukan mereka yang punya harta juga kesenangan yang berkata begitu. Aku bekerja buat kau, kau bekerja buatku, ini boleh juga. Tapi yang berkata begitu adalah dia yang tenaga-nya
*pekrok , yang tak mau bekerja sedang yang lain mengangkat pacul. Yang mengangkat pacul akan berkata begitu pada yang diatasnya lagi yaitu terhadap mereka yang mempunyai sawah berbahu-bahu. Ini semua sudah dasar, sudah mustinya watak manusia, hingga akhirnya orang-orang komunis semua cuma terdiri dari orang-orang yang miskin yang kepengen sama-sama senangnya dengan yang kaya, orang-orang yang malas, tidak mampu bekerja tapi ingin dapat bagian harta dan makanan.
Pada akhirnya dengan paham komunis itu para penganutnya merasa sah-sah saja untuk merampok harta orang lain, katanya buat dibagi-bagikan pada yang miskin, tidak tahunya nanti kalau umpama merampok berhasil mereka akan saling bunuh antara kawannya sendiri karena yang satu ingin kangkangi yang lain agar dapat bagian yang lebih.”

(*cerita dari digul )

Egoisme manusia itu sungguhlah jahat.

Walau begitu sejarah mengajarkan bahwa ada kaum yang tidak biasa. Silahkan lihat dalam "Bidayah wan Nihayah" karangan Ibnu Katsir. Mereka menjadi manusia yang tidak biasa... mereka mampu membunuh kejahatan egoisme-nya sendiri untuk kesejahteraan sodaranya. Hanya demi keridho-an Tuhannya. 


Bayangkan saat Muhajirin sampai di Madinah … mereka menayakan pada sodaranya … wahai sodara aku punya kebun sekian hektar, ambilah separonya untukmu. Wahai sodaraku … aku punya istri sekian..pilihlah mana yang kau sukai nanti akan saya cerai-kan dan nikahilah.

Manusia mana yang bisa begini , ini manusia yang tidak biasa … !!!!

Juga dalam setiap peperangan itu tercatat ada tiga orang yang sekarat sangat membutuhkan air ...tatkala air hanya tinggal segelas, ditawarkan pada masing-masing ...setiap diri mereka berkata.... “Berikan pada sodaraku , dia jauh lebih membutuhkan”. Sementara air terus berputar-putar saja sampai mereka mati kesemuanya.

Ketika banyak terdengar slogan-slogan yang diucapkan. Semua itu hanyalah suatu kebohongan saja, bila  masing-masing diri tak bisa mengalahkan kejahatan egoisme dirinya sendiri. Hanya rampok merampok yang terselubung.
Sekarang apa jawabmu... atas nama keintelektualanmu itu, apa yang harus diperbaiki ?
Jawablah sendiri oleh masing-masing pribadi.

GSI Blok B. 5, No. 10
Serdang, Serang, Banten
Jum'at 17 Februari 2012
Sihmanto

Rabu, 08 Februari 2012

Sejuta kepalsuan ... yang menjemukan


Sebagai Chairil yang menuliskan tentang Sri Ayati, atau Suman HS dengan Nurhaida , Si pada dengan Sabarini ... semua-nya kudapati tentang hal yang sama. Entah mengapa, fase kehidupan itu tak bisa tidak terbersit dalam hati manusia. Anneleis-ku itu juga masuk dalam area imaginer ... kau tahu segala yang imajiner tentu saja tak bisa daku gambarkan secara pasti. Juga ia mewakili sejuta sosok, yang tentu saja pernah terekam dalam memory kehidupanku yang masih seumur jagung.

Bukan berarti itu sebuah pelarian. Sama sekali bukan, lebih tepatnya adalah sebuah pilihan. Kepalsuan itu memang menjemukan, akan tetapi bagaimana jika kau tidak bisa berlepas diri dari hal yang menjemukan itu ? Turut dalam kepalsuan itu mengingkari hati nurani namanya. Dan di dunia ini sungguh dipenuhi oleh kepalsuan, yang entah sekian ratus juta jumlahnya tak dapatlah kuterangkan secara rinci kepadamu.

Misalnya saja, tentang gula. Teh akan makin enak jika ditambah gula, gula itu menjadikan teh terasa manis. Tak hanya teh, kopi, sirup, dan sekian banyak jenis es-es yang kita temui itu enaknya ya karena gula. Tahun 1900-an dibuatlah pabrik gula di bumi hindia ini. Zaman dulu ranah jawa ini masih bernama Hindia.
Gula menjadi barang dagangan yang tak akan kehabisan konsumen. Tentu saja menjanjikan kekayaan yang sudah jelas terpampang di depan mata.
Sekolah belumlah sebagai sekarang ini di jaman dahulu, coba bandingkan ... mereka bisa membangun pabrik dengan mesin-mesin yang automatic sedang bangsa ini belum mengenal sekolah yang memadai. Ah itu bukan topik yang hendak daku tuliskan. Baiknya kita lewati saja.

Sekolah pun dibangun ... sekian banyak cerdik pandai mulai bermunculan. Jabatan pun digenggamlah oleh si cerdik pandai itu. Mungkin jabatan itu memang menarik hati manusia, sejak dahulu selalu diperebutkan saja. Mmmm ... ya... ya... sewajarnyalah manusia berlaku begitu.
Waktu terus berjalan, rebutan jabatan itu seolah menjadi misi harian yang menjadikan hidup bergairah. Kan demi kebahagia-an, demi anak isteri. Jika ditanya tentang tujuan hidup, sangat mungkin sekali ... itulah yang menjadi tujuan kehidupannya. Mimpi demi mimpi .... yang mimpi-mimpi itu tiada pernah ada watasnya. Begitu terus sampai tak terasa sekian puluh tahun sudah terlampaui. Sampailah pada suatu fase dimana kekuatan pengetahuan menjadi hampa, sama hampanya setumpuk harta yang menjadikan manusia dihormati sesamanya itu. Semuanya hampa.

Di lain pihak ... di bawah sana, mereka yang tak diizinkan untuk menikmati hebatnya kekuatan ilmu pengetahuan. Merekalah yang harus berpanas-panas di ladang tebu, padahal ladangnya sendiri ... tapi di paksa kerja seolah hewan saja. Dengan penghasilannya yang cukuplah baginya untuk merasai apa itu kesederhanaan, apa itu hidup pas-pasan. Tak banyak hati yang mampu menanggungkan yang demikian itu, lalu gelaplah si mata ... dan kejadian-kejadiannya tak jauh berbeda dengan apa yang kau dapati sekarang ini.

Sekarang pun tiada berbeda ... semuanya hanya-lah kepalsuan. Tapi mengapa tak berani juga aku memilih untuk sebuah kebebasan ? Aku tak mampu berlepas diri dari kungkungan alam keseakanan ini. Akan tetapi hidup itu harus berimbang. Perilaku yang sudah sejak nenek moyang kita lakukan, juga sampelah kita menurutkan hal yang sama. Berlumuran kesenang-senangan dalam dunia yang palsu ini.

Ada kalanya kita tapaki jalan-jalan sempit hutan-hutan di gunung itu. Bukan untuk sekedar melepas lelah, bukan sekedar mencari pemandangan indah. Yang demikian itu hanyalah tujuan yang kesekian kalinya. Terlebih yang utama adalah karena disana adalah wujud i'dad, persiapan jika ada panggilan yang menyusahkan jiwa dan raga. Kita pun siap untuk memenuhi seruan itu.
Percaya-lah kesenangan dunia yang palsu itu sungguh sangat melalaikan.

GSI, Blok B 5, No. 10
Kamis, 09 Februari 2012
Sihmanto

Minggu, 05 Februari 2012

sihir....


Sihir itu memang ada. Yang cantik bisa jadi jelek oleh si sihir. Juga yang jelek bisa jadi cantik, yang sehat bisa jadi sakit, yang benar bisa jadi salah, yang salah bisa jadi benar. Semua-nya nyata. Wong Rasul saja, pernah terkena sihir lho, kalau tidak salah sih oleh seorang penyihir Yahudi, yang dia itu menyihir Muhammad Rasululloh dengan rambut beliau yang ditaruh di bawah sumur.
Maka kemudian diturunkanlah itu surat Al Falaq dan An Nas.

Nah sodara... penyihir itu bukankah dia menakutkan ? Wanita itu mempunyai kekuatan sihir yang menakjubkan. Phylopator alias Cleopatra bisa menakluk-kan Julius Caesar, setelah itu bahkan juga Mark Anthony. Mereka berdua klepek-klepek pokoknya. Trus contoh lagi, nah sekarang yang lokal saja-lah. Bagaimana Ki Ageng Mangir takluk pada mataram, lha itu kan karena si Pembayun. Ki Ageng Mangir seperti kena sihir, hilang daya begitu lho.
Kan bener barangkali wanita itu mempunyai kekuatan sihir....

Lha soal sahabatku itu... janganlah dikatakan gila jika dia terlampau sentimentil. Mungkin juga dia itu kena sihir. Sihirnya si ANI.
Mari kita berlindung daripada sihir itu brother, hanya pada Alloh semata kita bergantung.... jika memang harus kena sihir … wis yang sabar saja.

Bagi para penyihir... mbok kamu jaga dirimu itu lebih hati-hati. Sihirmu itu lho...


GSI, Blok B 5, No. 10
Serdang, Serang, Banten

Sihmanto