Jalanan pagi di persawahan hijau masih dipenuhi oleh embun.
Gunung Merapi terpampang gagah di arah utara yang diselimuti kabut tipis.
Aku dan anak-anaku berputar-putar dengan sepeda motor pagi itu.
Mereka sangat senang sekali.
Di pagi sebuta itu masih kami temui bapak tani yang sudah bekerja di sawah. Rumput, dedaunan dan pepohonan masih dipenuhi embun. Pun demikian tidak menyurutkan semangat dari bapak tani.
***
Matur nuwun Gusti.
Kyai Alap-alap lebih tua secara umur daripada Kyai Garudo. Selisihnya cukup banyak. Ekpektasi saya pada Kyai Alap-alap saya buat serendah mungkin.
Benar saja ketika pelan-pelan saya check. Saya menemukan beberapa ketidaknormalan.
Apa yang rusak saya coba perbaiki, saat satu kerusakan selesai diperbaiki muncul kerusakan lain. Seperti tidak ada ujungnnya.
Saya menikmati situasi ini. Alhamdulillah, matur nuwun Gusti.
Pikiranku teruslah menganalisa, teruslah melihat dan membaca. Teruslah belajar.
Sehat-sehat terus Kyai Alap-alap.
Senin, 17 Maret 2025
Prambanan, Klaten
Simon Dinomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar