Burung kuntul mendarat di area persawahan yang basah. Hujan masih turun sebagai karunia dari Tuhan pencipta langit dan bumi di beberapa hari terakhir. Dengan bangga saya beritahukan kepada si mbak dan si adik.
"Lihat itu ada burung kuntul, itu lho yang warnanya putih...!"
Tatkala waktu menunjuk-kan pukul sebelas malam. Jalan depan rumah sangat lengang. Sesekali sepeda motor masih ada yang lewat. Desir suara angin terdengar jelas sekali.
Karakter kehidupan di desa, selepas waktu isya seketika itu suasana menjadi begitu senyap. Sayup-sayup kawanan katak saling ber-rekotok, bak paduan suara. Alhamdulillah, alangkah damainya tempat ini.
****
Lebaran tahun ini sudah berlalu. Momen sakral tahunan itu menyisakan cerita demi cerita.
Tahun ini lebaran terasa lebih istimewa lagi, untuk pertama kalinya aku pergi sholat idul fitri bersama ayahandaku.
Hari ini aku pergi ke tukang cukur. Ini sudah menjadi ritual bulanan saya. Setelah muter muter kesana kemari, setiap saya temui tukang cukur, saya dapati antriannya banyak sekali. Saya browsing di google maps. Kemudian saya telusuri satu per satu.
Dapatlah tempat cukur yang elite di sebelah timur candi prambanan. Tempatnya ber AC. Tidak ada yang ngantri. Ketika saya cukur di situ semua alat-alatnya modern. Malah tidak pakai gunting sama sekali. Semuanya sudah berbasis batere. Tempat duduknya terasa mahal. Harganya dua puluh lima ribu rupiah.
Dua kali lipat lebih dari tempat cukur yang biasa.
Tapi ini tidak ngantri. Karena hal tersebut bilamana lebih mahal itu sudah kompensasi yang wajar.
Tatanan perikehidupan dunia memang begitu bukan ? Naik pesawat ada kelas bisnisnya. Ke rumah sakit ada kelas dua, kelas satu, kelas VIP. Begitulah sejak dahulu kala.
****
Aktifitasku di desa aku desain simpel - simpel saja.
Pagi jalan kaki sebentar, kemudian baca buku ala kadarnya sambil minum kopi.
Lama-lama rasa jenuh datang juga.
Kenapa musti jenuh ? Ini adalah momen dimana musti dinikmati secara semestinya.
Kusruput kopiku lagi. Kubacai sesekali tulisan Sun Tzu. Buku Daniel Kahneman, terhenti di bab-bab awal. Kapasitas otak-ku memang biasa biasa saja. Meski tulisan Sun Tzu sudah kubacai beberapa kali, aku hanya bisa tahu bahwa di dalam buku tersebut ada bahasan terkait suatu bab. Sedang pokok pokok dari bab itu aku, baiknya janganlah engkau tanyakan. Aku musti membacai ulang dua atau tiga kali lagi. Selalu begitu.
Soal roda per-ekonomian dan finansial ? Kiranya dengan kondisiku yang sekarang bolehlah orang mau ngomong seperti apa juga. Mau membully pun juga boleh.
"Heleh ... itu nggayane thok. Mbandang di rumah cuma ngah-ngoh ora iso opo-opo ...!"
Angan-anganku akan aku usahakan sebagaimana bahasan dalam buku Sun Tzu.
***
Kyai Alap-alap sudah mengantarku ke berbagai tempat. Mobil yang sudah hampir 20 tahun umurnya itu aku coba rawat sepenuh hatiku.
Awalnya aku rombak total berkenaan dengan safety dan fasilitasnya.
Head unit, dash cam, sensor parkir, dan kamera mundur. Berkisar 1,6 juta.
Setelah itu coolant, oli transmisi , oli mesin , wiper depan belakang habis sekitar 1,1 juta.
Terakhir kemarin, untuk scanning dan hasil observasi. Ada beberapa part yang perlu diganti.
Support shock depan kanan kiri, motor washer, spion sein sebelah kanan. Bila ak eksekusi untuk part ori estimasi berkisar 2,5 juta.
Sejauh ini konsumsi rata-rata bbm yang diperoleh dari Kyai Alap-alap di range 11 km per liter untuk dalam kota. Sekitar 13 km per liter untuk rute tol.
Tiap minggu secara statistik dengan pemakaian yang ala kadarnya Kyai alap-alap menenggak pertamax 400 rb.
Tahap akhir untuk balik nama dari plat jakarta berkisar 7 juta.
Begitulah review data statistik Kyai Alap-alap. Aku sangat menikmati segala observasi, segala biaya dan pernak pernik lainnya. Semoga Alloh beri kelimpahan rezeki kepadaku.
Semoga Alloh beri keberkahan pada Kyai Alap-alap.
Sehat-sehat terus Kyai....
Matur nuwun Gusti.
Malam semakin larut, suara codot bersaut-sautan menyambar buah sawo dan buah kelengkeng.
Mereka terbang sangat rendah, terlihat jelas sekali.
****
Senin, 14 April 2025
Prambanan, Klaten
Simon Dinomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar