Senin, 06 Agustus 2012

Usus buntu menyerang brother-ku ... seluruh keluarga ikut sakit


THR baru saja keluar. Bulan puasa tinggal setengah jalan. Kegiatan lain harusnya dikurangi diganti suatu bentuk amal ibadah. Waktu itu hanya 24 jam lamanya. Tidur akan lebih banyak dengan waktu tidak teratur karena adanya sahur yang berbarakah. Kalau tak dimanage bener-bener, waktu itu kan hilang begitu saja untuk berangkat kerja. Sisanya kemudian hanya untuk tidur. Lha wong ini bulan diobralnya banyak pahala je. Mongsok disia-siakan begitu saja. Maka turnamen pes seluruh staf keluarga “The Goat Family” libur. Sampai habisnya bulan puasa. Libur....libur ….libur banyak kegiatan yang harus diliburkan. Ngibadah...ngibadah...ngibadah... wong bulan ramadhan je.
….
Keramaian rumah sakit itu kok tidak mengenal libur. Tak mengenal bulan. Kelihatannya itu lho, ramai terus. Konsumennya datang tiada henti-hentinya. Malahan banyak yang nginep segala. Apa ini bukan strategi lahan usaha yang bagus sekali. Kalau sekolahan mungkin bisa dibubarkan karena tak dapat murid. Apalagi sekarang sekolahan sudah otonomi begitu. Apa-apa diurus sendiri. Yang dimaksud sendiri itu ya berarti siswa-siswanya yang harus membayar. Jadi siswa yang membayar gaji guru-guru, siswa yang mbayar tagihan listrik, termasuk semua sarana dan prasarana. Ha kalau tidak begitu bagaimana sekolahan bisa berjalan coba ? Maka sering juga saya jumpai sekolahan yang menjadi bangunan tak terpakai. Auranya “singup” (*jawa : menyeramkan) sekali. Menandakan ini sekolahan yang gagal, tak biasa membiayai diri. Apalagi untuk guru-gurunya. Tinggal setan-setan saja yang menginap di sana. Mungkin juga setan-setan itu yang mengadakan kegiatan belajar mengajar sekarang. Malam-malam kalau orang bertamu mungkin akan terdengar :
“Hayo anak-anak kita belajar membaca...
Bhe...u...bu....buuuu
Dhe..i..i..i....dhi...
Budhi.....
Em....a..a...a..ma
Kka...a...a..n...kan
Makan...
Na...a.a....na
Si..i..i...si
Nasi...
Budi makan nasi.”

Opo ora hebat brother ? Setan-setan saja sekarang sudah jadi terpelajar semua. Setan-setan bisa memahami segala bahasa. Bahasa inggris, perancis, belanda, malahan sansekerta juga bisa. Mendengar bahasa sansekerta brother-ku protes kepadaku.
“Rupamu itu...brother suro, mongsok bahasa sansekerta segala itu lho... Itu rak bahasa jaman Bandung Bondowoso tho.”
'We...ha setan itu ndak mengenal umur je, mulai dari setan di jaman Mpu Sedah, Panuluh, Sedah, Gandring sampai di era Obama ini semua-nya bersatu padu je. Lha mereka yang mengajari kan bisa saja tho brother.'
…..
Sekarang setan – setan itu memang sangat canggih sekali. Lebih modern malah. Hawong itu tadi bangunan yang bila untuk bangsa manusia saja, sampai tidak laku sekolahannya. Untuk para setan-setan tetap ramai. Berarti mereka ndak perlu mbayar. Soalnya kalau pakai mbayar harusnya sama bangkutnya seperti yang terjadi pada manusia. Kok ini tidak bangkrut coba, malahan semakin serem... semakin kuat lho aura ke-setan-annya. Setan kok sekarang lebih berbudaya lho daripada manusia itu sendiri. Opo ora hebat ?

Itu lho kamarin itu usus buntu menyerang salah satu brother-ku. Terus dia harus dibawa untuk bertamu  ke rumah sakit, menginap barang, wong dioperasi je. Jadi kemarin kami sekeluarga turut meramaikan rumah sakit yang selalu ramai itu. Satu saja yang sakit, seluruh keluarga jadi ikut sakit. Wong kan memang begitu yang namanya sodara.
Ha bagaimana coba, dengan absennya brother kami itu seluruh keluarga jadi agak pontang panting. Apalagi bila satu lagi nambah meng-cuti-kan diri menghadapi semester pendek. We lha “The Goat Family” makin sakit saja rasanya.
Wong sekarang itu target rate di atas 25 ton per jam je. Berarti tiap shift harus mengisi master batch 5 kali dalam sehari. Ha itu sirkulasinya jadi sangat cepet sekali. Yang tadinya satu cycle paling hanya kebagian satu atau dua kali pengisian. We ha ini sekarang 3 kali itu sudah paling sedikit.
Itu sih belum seberapa. Pengaturan jumlah personel juga makin mepet sekali. Ha kalau pengisian sudah sama-sama mepet team pengisi yang 4 orang personal akan dikerahkan. Sisanya dibawah itu harus mengurusi kesemuanya.
Memang sekarang itu hebat sekali. Logging saja tiap dua jam sekali. Ning rak yo harus dipikirkan tho, berapa jumlah personelnya. Logging memang hal sederhana, fungsinya tak kami sangsikan.
Coba bayangkan orang berjalan mengelilingi plant sampai lantai 6, malah ada yang sampai lantai 9 berapa waktu yang dibutuhkan. Kemudian dikalikan 4 karena per 2 jam. Dari 8 jam kerja tersita waktu itu. Sedang pabrik berjalan dengan rate tinggi, yang rentan problem yang sifatnya urgen. Mungkin orderan ini tak dibuat dengan pertimbangan apa ini akan menyusahkan rakyatku ? Tak ada area untuk mempertanyakan itu. Mungkin ini dibuat dengan suatu niatan baik. Supaya rakyatku terbudayakan hal yang positif. Membudayakan itu memang harus banyak pengorbanan dan perjuangan. Juga jalan raya yang kita nikmati sekarang itu kan karena pengorbanan kerja rodi Deandels. Apa salahnya, ini demi generasi yang akan datang.
….
Jangan salah arti-kan tulisan saya yang seperti ini. Percayalah anda tidak akan rugi. Tak akan ada yang akan dirugikan. Semua itu tetap terlaksana. Silahkan di chek di bantek. Semua itu adalah kewajiban bagi kami. Di PT ' T ' ini kami sudah menanda tangani suatu agree-ment. Dibubuhi dengan materai pula.
“Kamu mau saya bayar sekian....dengan tanggung jawabmu seperti tertera itu ? “
Dan kami sudah disini, artinya kami hanya manggut – manggut saja untuk kemudian membubuhkan tanda tangan. Juga berarti kami harus rela seandainya harus diperbudak. Jika tak rela itu salah namanya, ingkar tanggung jawab.
“Dapurmu... kata diperbudak itu lho, kok kayak pedas sekali. Sarkasme begitu lho..”
'Ealah mbok ya dimaklumi, mbok biar agak sedikit serem. Agak Hiperbolik ngono lho...'
“Ha....3x”
…..
Begitulah kejadiannya akan persaudaraan kami sekeluarga yang sudah semakin rekat. Satu saja yang sakit kena serang usus buntu. Semua keluarga ikut merasakan sakitnya.
Opo ora hebat brother.... ini lho keluarga kita ini lho, apa tidak hebat ? Apa masih minat pergi ? Meninggalkan keluarga yang sudah hebat ini ? Demi real-real yang banyak itu ?
“Ah rupamu...brother suro...brother suro ? “
'Ha.... 3x. Yo ben'.

“Wah jian ini logging apa ndak cukup dua kali saja apa ya... gek latar belakangnya itu bagaimana. Opo ora mikir opo ya, 8 jam dengan personel sekian. Bukannya saya tidak mau, tapi ini tidak manusia-wi namanya.”
'It easy brother. Jangan susah hati, ayo kita kerjakan secara bergantian. Nek kepepet...marilah kita menipu saja. Bukannya kita suka menipu, tapi kita cuma kepepet, kadang-kadang malah tidak kepepet tapi mepet-mepet saja sendiri biar kepepet. Kita tak suka menipu hanya kondisi saja yang tidak memungkinkan...^_^'
….
“Setan....!!!!!!!”
'Stop brother mentang-mentang tadi habis tak critai tentang setan yang sudah terpelajar. Kok mau disebut-sebut saja lho. Mari kita buktikan bahwa budaya kita jauh lebih tinggi. Biarlah setan di alamnya sendiri. Yang begini mari kita hadapi. Kita punya keluarga yang hebat ...jangan lupa.'

Selasa, 07 Agustus 2012
GSI, Blok B.5, No. 10
Surapati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar