Rabu, 30 Agustus 2023

Hidup Keseharianku di Sohar part 1

Mari kuceritai tempat tinggalku. Aku tinggal di Sohar, di belahan utara negara Oman. 
Oman sendiri terletak di ujung selatan jazirah ngarabia, bertetangga dengan Yaman. 
Aku tinggal dengan keluarga kecilku. Aku sendiri, istriku dan dua anak perempuanku. 

Aku menyewa sebuah vila dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, dua kamar mandi, personal car port, halaman depan dan samping cukup untuk bermain anak-anak. Per bulan seharga 180 omr. Sudah termasuk internet. 
Musim panas begini biaya listrik per bulan berkisar 40-50 omr. Ketika musim dingin turun sekitar 15-25 omr. Untuk air per bulan di range 10-15 omr. 
Gas LPG terhitung murah. Tabung gas kira-kira 30 kg, Pembelian pertama tabung dan isinya 25 omr. Rata rata bisa dipakai 3-4 bulan untuk keluarga yang masak setiap hari. Bila single normalnya baru habis dalam satu tahun. Isi ulangnya sendiri 2,5 omr. 
Galon air minum dalam seminggu kami habiskan 4 galon. Isi ulang per galon 1 omr. Galon baru dan isinya 5 omr. 
Menariknya baik itu tabung LPG dan galon air. Aksesnya begitu mudah, tinggal whatsapp akan diantar sampai di depan rumah. 
Biaya internet (wifi rumah) terhitung mahal dibandingkan dengan indonesia. Per bulan rata-rata 25-30 omr. Paket data range-nya 5 omr untuk 6 giga. 
Fasilitas baku lain seperti pengelolaan sampah, disediakan oleh pemerintah di berbagai titik yang mudah dijangkau. Diangkuti setiap hari oleh mobil truck. Sedang hari jum'at libur. 

Mobil menjadi hal yang mandatory, apalagi bagi yang tinggal bersama keluarganya. 

Siang tadi jalanan begitu lengang. Ada berbagai alasan :
Pertama : bulan Agustus masih terhitung musim panas. Orang akan lebih memilih keluar sore atau malam. 
Kedua : rata 2x normal jam kerja sektor pemerintahan, rumah sakit, bisnis, bengkel, dll adalah sbb : 
buka antara jam 08:00 - 12:00
istirahat 12:00 - 16:00
buka lagi 16:00 - 22:00
Begitulah. 

Sudah tahu kan siapa aku ? Namaku Simon. 

Rabu, 30 Agustus 2023
Sohar, Oman 
Simon Dinomo


Selasa, 29 Agustus 2023

Mogol Sekolah

Bus jemputan sekolahnya Si Mbak sekarang sudah berganti. Yang kemarin katanya sumuk sekali, tidak ada AC'nya trus kursinya bolong-bolong. Nah yang baru ini lebih bagus, lebih gede dan lebih adem. 
Pikir saya Si Mbak akan jadi semakin rajin dan semangat berangkat sekolah. 
Jebul tanpa saya duga-duga malah terus mogol tidak mau berangkat sekolah. 

"Welhoo mbak, ini ceritanya bagaimana wong Bus'nya baru lho.... kok terus ndak berangkat sekolahnya"
"Mooooh biiii...biii.... pokoknya aku maunya ndak sekolah terus"
"Welhadalah ..... yo wis... yo wis ... !"

Sejatinya Si Mbak itu adalah anak yang rajin. Kemampuannya dalam seni baik itu menggambar atau pun seni secara umum. Kemudian dalam kecepatan memahami sesuatu. Juga kecepatan dalam menghafal. Secara keseluruhan adalah baik. 
Terhitung juga semangatnya dalam belajar juga baik. 

Sekolah itu memang penting. Kepentingan terendah dari sekolah yaitu : 
Misalnya ketika Si Mbak ditanya : 
"Si Mbak sudah sekolah ?"
"Sudah"
"Sekolah dimana ?"
"Di Rays ?"
"Oh... Good....Good".
Atau ketika pas saya'nya yang ditanya :
"Mon anakmu sudah sekolah ?"
"Sudah"
"Sekolah dimana ?"
"Di Rays"
"Weeeh Ellooook..."
Nah begitulah. 

"Jadi kepiye iki Mbak ? Sekolah itu penting je... masih mau berangkat apa tidak ?"
"Ok Biii... Siap"
"Weeeeeh.... alhamdulillah ... Good ...Good"


Selasa, 29 Agustus 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo 

Kamis, 24 Agustus 2023

Tempat Kerjaku

"Mon ... gek iki piye Mon ...!"
Ketika kaum buruh itu ngumpul begitu ..nggersulo atau sambat, atau mengutuki kondisi yang ada menjadi tema yang lumrah adanya. 
Nah nggersulo saja dipikir pikir bukanlah suatu hal yang baik. Wong kasunyatanya keluar dari tempat kerja yang sekarang yoo belum berani. Cuma sambat saja terus, ntah itu sekolah yang tidak ditanggung, gaji yang dibanding-bandingkan dengan tempat lain, wis macem-macem pokoknya. 
Biar begitu budaya sambat itu ya perlu dijaga terus. Sambat, nggersulo, ngrasani kancani, ngrasai bos'nya, ... lha wong kesemuanya itu hiburannya wong cilik je. 
Sambil ngopi begitu, tambah mat nikmat jadinya. 
Sekiranya banyak dosanya semoga diampuni. 
Dalam rangka itulah kesempatan kali ini, ingin saya sebarkan kebaikan-kebaikan tempatku bekerja. 
Lha biar adil tho yo, mongsok jeleknya terus yang dibahas. Marilah kita mulai satu per satu : 

  • Ada Operator Shelternya, lengkap dengan fasilitasnya yang komplit.
    Komputer masing 2x orang kebagian,  layar lebar untuk nobar bola , sampai mesin pengering. Sak umpama musim panas tiba dan pada puncak humid, baju yang basah yaa tinggal dimasukin ke mesin pengering. 30 menit kemudian sudah kering lagi. 
  • HP boleh dibawa ke Operator shelter. Malah disediakan wifinya sekalian. 
  • Disediakan minuman kemasan 330 ml yang jumlahnya tanpa pernah diaudit.
    Jadi pas mau kerja di luar, tinggal ambil saja. Jangankan mau kerja wong mau pulang saja boleh dibawa lhoooo.
  • Ada penerbangan Direct Flight, yang sangat memudahkan kalau mau cuti. Sekali mabur dari jakarta ato muscat langsung sampai. Badan tidak begitu capek. 
  • Ketika musim kurma tiba, rutab (kurma muda) dengan kualitas terbaik dari tempat terbaik hampir selalu ada, dibawakan oleh kawan-kawan yang punya kebun. Rasanya krenyes-krenyes. 
  • Kopi dan teh juga hampir selalu ada setiap hari.
  • Untuk shift malam, disediakan makan malam secara gratis. Dengan susu, jus, yoghurt yang juga gratis, bisa ngambil untuk dibawa pulang yang juga tanpa ada audit. 
    Ketika bulan ramadhan tiba, untuk buka dan sahur juga disediakan secara gratis.
    Lha malah kawan-kawan saya itu membawa pulang untuk kucingnya dirumah. Sampai kucing dirumah saja kebagian lho ini. Opo ora hebat ?  
  • Adanya turnamen tenis meja, karambol, dan bioskop untuk mencegah rasa bosan. Di tempat kerja lho ini ...! 
  • Kadang-kadang nobar big match liga liga top dunia dengan layar lebar tho yooo. 
  • Terus nganu..., ketika bulan ramadhan tiba. Diberikan kemudahan untuk bisa menjalankan sholat tarowih berjamaah itu menjadi kenikmatan yang besar. Lha meskipun kami ini kerja shift, tetep ada sholat tarowih di pabrik. Malah kalau pas lagi tidak kelihatan di shelter, kawan-kawan akan mencari dan memanggil - manggil di radio. 
    Sholat tarowih di pabrik pun didirikan. Tanpa perlu mengatur orang untuk stand by. 
    Hebat tho ? Di pabrik lho ini.... petrochemical lho. Opo ora hebat ?
  • Akses untuk pulang sangat mudah. Residen ID, Company ID, Passport semuanya dipegang sendiri. Tidak perlu exit re entry visa. Wis pokoknya sewaktu-waktu tinggal beli tiket dan mak cuuus. 
  • Lha terus di dalam bekerja masih dibantu oleh helper. Banyak sekali pekerjaan yang mereka bantu. Tapi ya tidak bisa saya ceritakan detail disini tho yo... !
Njajal tempat kerja mana lagi bisa sedemikian rupa hebatnya. Dari sekian banyak kelebihan itu, rasa-rasanya begitu berat untuk meninggalkannya. Meski tidak menutup kemungkinan, akan tiba suatu masa untuk meninggalkannya. Tatanan perpolitikan dunia buruh selalu dinamis dan tidak bisa ditebak. Terima kasih tempat kerjaku. 

Alhamdulillah

Jum'at, 25 Agustus 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo

Selasa, 15 Agustus 2023

Ibu Guru ....

"Biii... tadi temen-temenku diajari menulis huruf cina "
Si Mbak bercerita kepada saya. 
Tepat kemarin malam ibu gurunya memberitahukan bahwa pelajaran untuk besok adalah Hindi. Itulah yang dimaksud si mbak sebagai huruf Cina. 

Si Mbak melanjutkan ceritanya: 
"Tadi aku nangis Bii, temenku ada yang tidak mau menulis. Kemudian ibu gurunya marah-marah. Mejanya temanku dipukul pukul pakai penggaris. Sampai akunya takut dan kaget".
Lalu saya pun teringat saat saya masih sekolah. Sewaktu SMP ada ibu guru Amariah yang begitu ditakuti, sewaktu STM ada Pak Cahyo yang mengajar dengan gaya kolonial. 
Cerita kehidupan akan terus berputar.  

Lebih lanjut Si Mbak bercerita tentang temannya yang dihukum keluar kelas. Tentang sekolahnya yang setiap hari menulis terus, itu pun masih ada PR yang juga setiap hari. 
"Aku capek bii...disuruh menulis terus". Kata si Mbak. 
Tadi pagi sewaktu saya antar berangkat sekolah si mbak juga bilang ruang kelasnya yang juga panas dan sumuk meski AC'nya sudah diseting 16 drajat celsius. 

Pada akhirnya Si Mbak ingin berhenti sekolah, katanya ia lebih suka sekolah di Indonesia. Kelas online dari indonesia yang biasanya jarang ia ikuti, sekarang ini malah dinanti-nanti. 

Itulah yang namanya pengalaman hidup mbak. Segala susah dan jerih payah terkadang lebih membangun daripada segala bentuk kenyamanan. Setidak-tidaknya engkau akan bisa bercerita di kemudian hari. Tentang perjuangan, tentang masa sekolah, tentang sahabatmu, tentang kawanmu.  Tetaplah berangkat sekolah semampumu, semaksimal yang engkau bisa mbak. 

Perlahan Si Mbak juga mulai cerita tentang temannya Sarah, juga Almira. Juga temennya "Si Tas berwarna ungu", "Si Tas Gambar Ikan". 

"Tadi Mbak ngobrol nggak sama Bu Guru atau sama temennya ?"
"Nggak ...!"
"Trus Mbak ngapain saja di sekolah ?"
"Yaa cuman diam terus, sambil mantuk-mantuk".
"O.. Ya...Yaa !"
Ketika saya datang menjemput di sekolah Ibu gurunya mengakabarkan. 
"Sir, Salma never speak anything. She is quiet all of the time".
Dia adalah ibu gurunya Si Mbak, namanya Bu Manjusa. 
Jangankan kok Si Mbak. Lha wong saya saja kalau misalkan baru meeting begitu :
"Hey you... come here and explain ..!"
"Nganu Ser... ! I just push...push and pull the trolley. Ngono thok Seer...!"

Sedikit saya terbayang ... wajah ibu guru manjusa yang memukul-mukul meja. 
"Welhadalah...Hiii ....Sereeem !"
Beliau adalah ibu guru yang baik. Terima kasih Bu Guru, terima kasih Rays School, terima kasih semuanya. 
Sudah memberikan pengalaman kehidupan buat si Mbak. 

Selasa, 15 Januari 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo





Sabtu, 12 Agustus 2023

Bus Sekolah ...

Sudah satu minggu ini si mbak mulai sekolah. Di hari pertama sekolahnya saya jemput lebih awal. Saya menunggu agak lama. Tiba-tiba Kyai Garudo kena over heating. Kyai Garudo harus opname di bengkel beberapa hari lamanya. Jadinya saya tidak bisa mengantar jemput si mbak. Paman Letkol banyak membantu saya dan si mbak selama Kyai Garudo out of service. Semoga Alloh membalas kebaikan beliau dengan lebih baik lagi dan lebih banyak lagi. 

Hari berikutnya si mbak ikut bus jemputan. Masyaalloh jauh di luar ekspektasi saya ternyata si mbak mau sekolah di Oman. Meski terhitung tidak ada temannya,tapi dia berani. 
Setiap harinya si mbak dijemput pada pukul 07:20 dan pulang sekitar pukul 12:30. 

Menurut cerita si Mbak, bus jemputannya terasa panas dan sumuk. Tidak ada AC'nya. Kemudian kursinya bolong-bolong. Dan didalamnya cukup untek-untekan.  Meski begitu Si Mbak tetap semangat berangkat sekolah. Semoga kondisi tersebut dapat melatih Si Mbak untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 
Mobil jemputan Si Mbak sebuah minibus berwarna putih dan tidak ada tulisannya sama sekali. Mobil jemputan itu dikendarai oleh Paman Mohammad Akhtar. Terima kasih paman sudah mengangar jemput Si Mbak ke sekolah. 

Hari kamis kemarin Si Mbak tidak berangkat sekolah yang di Oman. Si Mbak tertarik untuk ikut kelas online'nya yang dari Indonesia. Si Mbak sekolah di tiga tempat berbeda. Sekolahnya Si Mbak yang di Oman saya pilihkan yang lebih terjangkau. Mengikuti kemampuan finansial saya. Kalau di bandingkan dengan sekolahnya yang di Indonesia. Biayanya 10 kali lipat lebih mahal. 
Semangat terus ya Mbak Sekolahnya.  


Minggu, 13 Agustus 2023
Sohar, Oman

Simon Dinomo


   

Sabtu, 05 Agustus 2023

Filosofi Kabsah

Ngabsah itu kalo sendiri rasanya kok kurang nyamleng. Mathuk'nya itu makan kabsah bareng-bareng sama kancane. Kalau bareng-bareng begitu,  rasanya ....  ngabsah itu menjadi begitu istimewa.

Di Sohar satu porsi kabsah dengan lauk separo ayam seharga 1,5 omr. Hampir 60 ribu rupiah. Secara umum tidak akan habis dimakan satu orang untuk perut indonesia. Ngabsah itu bisa mempererat tali persaudaraan. 

Namanya mempererat tali persaudaraan itu mustinya tanpa suatu kepentingan. Kalau ada acara misalnya perpisahan atau undangan khusus komunitas. Itu ya tetep ngabsah yang baik, tapi tentu saja mustinya nilainya berbeda dengan yang tanpa kepentingan. 

Semakin kesini orang sibuk dengan visi dan misinya masing-masing. Dengan pilihan gaya kehidupan yang bermacam-macam. Saling banding menbandingkan pencapaian hidup satu sama lainnya. Mencari teman ngabsah itu menjadi gampang-gampang susah. Lama-lama mengundang ngabsah kawan saja harus menunggu momen atau suatu kepentingan yang spesifik. 

Ngabsah yang tanpa kepentingan itu sungguh sangat luar biasa. Kalau orang bertanya : 
"Wah ada acara apa iki ?"
Lha wong ngabsah saja kok harus pakai alasan. Sak umpama nanti ketemu Alloh biar saya bisa jawab. Panjenengan ngerti tho ? saya ngundang ngabsah kawan saya waktu itu namung ngarep ridhonipun panjengan ?
Kemudian Alloh akan menjawab : 
"Yoooh... aku wis ngerti karepmu, wis kono aku wis ridho....
....

ٱدْخُلُوهَا بِسَلَٰمٍۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلْخُلُودِ 

...."

Beruntunglah mereka yang punya kawan untuk ngabsah. 


Minggu, 06 Agustus 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo