Selasa, 08 Juli 2025

Hobi yang menyusahkan ... !

Terakhir kali aku dengar kabar, kenalan saya itu dipindahkan ke kawasan lombok. Sebuah daerah yang indah. Beliau mendapat promosi kenaikan jabatan. 
Sebuah buku yang baru selesai aku baca, memperkenalkanku pada Eric Raymond dan linux. 
Jangankan linux , waktu itu wong komputer saja sangat asing bagi saya. Ora mudeng blas. 
Tapi namanya rezeki ketika saya ingin tahu suatu hal, Alloh pertemukan saya dengan orang yang tepat. 

Ternyata beliau langganan majalah khusus linux. Hampir semua distro linux dia punyai. Mulai dari ubuntu, Kubuntu, Suse, OpenSuse, Fedora, Red Hat dan masih banyak lagi. 
Dia terangkan banyak hal tentang linux kepada saya. Idealismenya sangat luar biasa. 
Beliau fokus pada open source karena tidak ingin memakai software bajakan. Sekiranya kedepan bisa membuat bisnis atau apa pun, akan dia set up berbasis open source. Katanya lagi pantang sebagai seorang muslim memakai software bajakan. File system yang ada pada linux menjadikannya lebih tahan terhadap serangan virus dibandingkan dengan OS jendela. 
Dia sarankan saya untuk mencoba ubuntu saja.
Tapi wong namanya pengen belajar, saya install macam-macam. 
Linux Mint, Ubuntu, Puppy linux, Open Suse sudah pernah saya install.  

***
Tahun 2013 ketika pertama kali saya berangkat ke saudi. Kira-kira 12 tahun yang lalu. Bersama saya sebuah laptop lenovo thinkpad E130 dengan prosesornya core i3 sandy bridge. Terpasang ubuntu 12.04. 
Saat itu entah kenapa driver wifi'nya tidak terdeteksi, dan laptop saya itu tidak bisa terkonek internet. 
Banyak hal terasa susah, misal untuk printer saja. Tidak semua brand printer punya driver yang cocok untuk linux, kala itu. 
Meski microsoft office bisa dijalankan melalui wine, akan tetapi performanya jauh dari kata maksimal.
Beberapa waktu lalu, saya check sudah ada perbaikan. Aplikasi untuk transfer file antar platform sudah tersedia di linux, driver printer sudah semakin banyak yang support.  

Saat ini, Saya pengguna OS jendela, dan Mac OS.  Setelah lebih dari 12 tahun berlalu saya tinggalkan linux OS. 
Alhamdulillah, Alloh beri kemampuan kepada saya. Saya habiskan berjuta-juta untuk membeli software yang asli di OS jendela dan Mac OS. Kedua OS tersebut memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan. 

Terbersit di kepala saya untuk mencoba lagi memakai linux. Biar komplit semua, termasuk anak - anak, si mbak dan si adik agar berkenalan dengan ketiga OS yang populer. 
Tapi buat apa ? 
Tak bisa aku jawab sendiri. 
Saya sekedar suka saja, meski tanpa manfaat yang berarti. Setidaknya asal bukan untuk bermaksiat kepada Alloh ta'ala sebenarnya sah-sah saja untuk menekuni sebuah hobi. 

Mungkin kesenanganku untuk menyusahkan diri sendiri itu tidak memberi manfaat yang berarti. 
Dan lagi akan menghabiskan banyak biaya. 
Untuk mencoba linux kembali brand laptop yang saya incar adalah Dell. 
Dan harganya cukup mahal untuk ukuran saya. 

Haruskah waktu aku buang-buang untuk sebuah hobi yang menyusahkan diriku sendiri ? 
Haruskah juga masih ditambah dengan biayanya yang tidak sedikit ?
Inikah yang namanya hobi ? 
Sampai saat ini pertanyaan itu aku biarkan mengambang dengan tanpa keputusan. 

Gusti, nyuwun panjenengan paringi tambahan rezeki yang semakin melimpah dan berkah. 
Untuk Mas Eep... kenalan saya itu... semoga Alloh berikan kebaikan yang tak terhingga dimana pun beliau berada. 


Liwa, Oman
Selasa, 08 July 2025
Simon Dinomo

 
 

Rabu, 02 Juli 2025

Ganti oli mobil di Oman.

Beberapa hari yang lalu, saya lakukan pergantian oli mesin pada Kyai Garudo. Secara statistik level oli akan sampai pada batas minimum setelah kira-kira 3 bulan lamanya. 
Saya pun menganalisa, kemana gerangan oli tersebut menghilang. Kebocoran yang major sepertinya tidak nampak sejauh ini. 
Sekiranya masuk ruang bakar, tanda-tanda pada asap knalpot juga tidak terlihat. 
Kemungkinan masuk ke coolant system juga kecil sekali. Coolant'nya masih bagus baik dari sisi warna dan viscositasnya. 
Saya curiga, hilangnya oli itu karena tutup oli mesin yang sudah tidak rapat lagi. Sehingga pada saat temperature tinggi sebagian oli berubah dari fase liquid ke fase gas. Gas tersebut release keluar dari sela-sela tutup oli yang tidak rapat. 
Saya pun berencana untuk mengganti tutup oli tersebut. 

***
Tutup oli yang saya cari itu seharga 10 oman real. 
Cukup jauh dari prediksi saya.
Saya putuskan untuk tidak jadi beli. 
Wis lah ndak papa, malah bagus ganti oli setiap tiga bulan sekali. 
Nantilah bila tiba waktunya ada budget extra. 
"Ndak papa yo Kyai.... !" Saya elus-elus stirnya. 
"Mak...tleser....tleser....!" Kyai Garudo bergerak menyusuri jalanan pasir. `

***
Oiya saya mau ceritakan fasititas yang ada di negara oman. Khususnya berkenaan dengan perawatan mobil. Di setiap SPBU terintegrasi dengan beberapa hal. Disediakan kompressor gratis untuk isi angin. Toilet ada dan juga gratis tidak perlu bayar. Perbengkelan aneka bidang berjejer bersebelahan. Khusus kelistrikan mobil, khusus ganti ban, ganti oli dan mekanik umum, variasi mobil. Semuanya tersedia.
Jadi sewaktu - waktu ada kendala dengan mobil. Bisa mengunjungi pom bensin terdekat untuk sekedar kerusakan minor. 
Ganti oli mobil di Oman itu lebih murah daripada di negriku sendiri.  
Terakhir kemarin biayanya 9 oman real. Itu sudah termasuk oli dan filternya beserta jasanya. Pelayanannya cukup cepat dan sangat totalitas. Tekanan ban dikondisikan, filter cabin dan air intake filter disemprot juga. Malah oli rem ikut di top up tanpa ada biaya tambahan. 
Weleh... opo ora hebat ?

Tidak lupa selalu saya check, tanah liat yang menempel pada mesinnya Kyai Garudo. Meski sudah berbulan-bulan lamanya tanah liat itu belum menunjuk-kan masalah yang parah. 
Wong mesin mobil lho, bocor coolant'nya lho, ditambal pakai lemah lempung. 
Dan sampai sekarang masih OK. 
Weleh ... opo ora hebat ? 
Sangat solutip sekali, dan saya sangat suka trouble shootingnya. 

***
Kyai Garudo bukanlah mobil elit. Umurnya pun tidak muda lagi. Biaya perawatannya terhitung murah. Selang-selangnya, kabel-kabelnya sudah banyak yang retak-retak dan melapuk. 
Tapi fungsionalitasnya masih mencukupi. Mengantar saya pergi ke tempat kerja, dan kemana saja. Di negri gurun ini cukup sulit kalo tidak punya mobil. 
Dan Alhamdulillah saya punya Kyai Garudo. 

Matur nuwun Gusti. 
Matur nuwun Kyai Garudo. 


Rabu, 02 Juli 2025
Sohar, Oman
Simon Dinomo