Selasa, 19 Juni 2012

Demi kelancaran proses....


Jalan itu beraspal mulus, dengan got besar di kanan kirinya. Umurnya sudah mencapi 20-an tahun, tapi masih tetap layak pakai. Di kedua sisinya ada got besar, yang tidak berair kecuali jika hujan lebat saja. Memang ada yang ada airnya tapi itu hanya di kubangan – kubangan persimpangan saja. Kadang kala banyak ikan mujairnya dari yang anakan sampai induknya yang gede-gede, berenang – renang kemudian akan mengumpet bila didengar orang datang.
Dan jalan beraspal itu sangat lengang,waktu itu jam menunjuk-kan pukul lima sore. Sekitar setengah jam yang lalu seorang pemuda dengan seragamnya yang serba putih, melewati jalan itu. Pada kedua tangannya tergantung sampel yang dikemas dalam plastik. Sampel-sampel itu bergelantungan dan bergenteyongan.
Disebelah got itu ada beberapa area lahan kosong, dahulu pada lahan itu banyak ditumbuhi rumput-rumput yang buahnya punya duri seperti jarum. Apabila dilewati buah-buah rumput yang berduri itu akan menempel pada kain celana dan kaos kaki. Durinya yang tajam terasa cleklit-clekit pada kulit.
Sekarang rerumputan yang demikian sudah tidak ada, kalau pun ada paling hanya beberapa gelintir saja. Kerikil – kerikil kecil mendominasi hingga tampak makin bersih dan rapi.
Semua itu dilakukan demi kelancaran proses. Wong katanya rumput itu berbahaya, bahan yang mudah terbakar bila ada api.
…..
Kali ini sekelompok orang dengan pakaiannya yang biru-biru melewati jalan yang beraspal itu. Membawa kunci aneka ukuran. Terus berbelok ke selatan menyusuri tangga demi tangga menuju ke lantai 12. Kadang-kadang dengan nafasnya yang sudah “Hosh...hosh...hosh...” mereka berhenti di persimpangan tangga, mengambil ancang-ancang nafas baru.
“Pabrik genting tiga jam lagi sudah harus selesai, jika tidak pabrik mati....”
Pesan itu membuat team berbaju biru semakin tergopoh-gopoh. Salah seorang brother-ku menemani mereka. Untuk turut membantu bila diperlukan.
Kok.... ya langit itu cepat berganti tadi yang masih terang bercahaya, ha kok sekarang sudah merah. Si matahari itu lho, kok ya tahu...tahu angslup, begitu.
Eh... kok ya maghrib sudah tiba. Haning pekerjaan belum selesai....
“Wah ndak istirahat dulu pak ...”
Si brother-ku menyelethuk.
“Ndak ada team pengganti mas, pokoknya kita lanjut sampai selesai...”
Wuih...edan bener – bener pasukan yang bertanggung jawab. Haning shalatnya gimana ? Eh ..hawong mungsuhnya sama tanggung jawab je, shalat ya nanti dulu kok. Tapi shalat itu kan juga suatu kewajiban. Eh pokoknya ya ...tanggung jawab dulu kok.
Lho...lho...lho..ra terus pokoknya tho....?
…..
Aku segera menggantikan brotherku, supaya dia juga bisa segera shalat. Ha masalah makan gampang, yang penting tanggung jawab dulu. Eh … kok tiba-tiba maghrib pun berlalu, jam menunjuk-kan setengah delapan malam.
Tepat sebelum tiga jam berlalu pekerjaan itu pun selesai. Dengan pengorbanan shalat maghrib yang keteteran. Weh team yang elok tenan, dengan muka yang kucel-kucel kulihat team biru itu menuruni tangga demi tangga.
Di bawah kami berkumpul … sedikit menggosip.
“Tadi itu kok katanya cuma 3 jam saja ya..toleransinya... kalo diitung-itung rasanya empat sampi lima jam masih bisa lho ”.
Eh... kok masih nanya lho, ha itu kan namanya strategi... kalo ndak gitu, nanti kalo waktunya molor..ha bener-bener mati no pabriknya. Piye tho ?
“Wo jadi demi kelancaran proses yo...”
Ha..iyo brother.
…..
Mulai saat itu kami hampir satu keluarga mengetahui, bahwa demi kelancaran proses berbohong itu dibolehkan bahkan dianjurkan. Ha wong demi kelancaran proses kok. Tugas kita kan menyelamatkan proses.
…...
Pada malam berikutnya, beberapa brother-ku kok muka-nya agak nyluntrut, lusuh sekali begitu.
“Brother ...gek kamu itu kenapa ? “
Nganu brother suro....saya itu ngantuk sekali, hawong baru habis ujian. Trus tadi ada acara kok ya banyak banget. Jadi ngantuk bin cuapek tenan aku brother.
“Ha yo uwis...tidur saja dulu, ning ngasih tahu mau tidur dimana nanti kalo ada kerjaan kita bangunkan.”
Eh...kok tidur tho brother, ha wong tidur selama jam kerja itu ndak boleh begitu kok.
“Lho...ha ini demi kelancaran proses je, coba kalau kamu ngantuk begitu, kamu naik tangga terus njlungup. Atau kamu salah operasikan alat, ha rak itu namanya membahayakan proses tho..?”
Mmmm...ya..ya...ya.... ok … ok
Demi kelancaran proses......

Rabu, 20 Juni 2012
Prambanan, Jawa Tengah
Surapati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar