Minggu, 17 Juni 2012

Kebudayaan feodal....


Apakah kau akan menyalahkan aku ? Apabila seorang yang asosial ini tak menyukai sesuatu yang berkerumun-kerumun begini. Juga apakah suatu kesalahan jika aku menyukai pandanga-pandangan Gorki maupun pram dan juga Soekarno yang begitu menentang feodal. Dimana letak kesalahan feodal itu. Kukira dari yang kurasai saat ini system ini hanya terdiri dari dinding kepura-pura-an, dinding kepalsuan yang sangat tebal.
Orang yang lebih tua memang harus dihormati. Dan memang sudah menjadi adat bangsaku setiap pernghormatan itu harus sampai setinggi langit. Seperti penghormatan terhadap raja atau nabi. Cara-ku menghormati mereka yang hanya sekedarnya mungkin akan disalahkan.
“Nak...dimana kau sekolah, dimana adatmu sebagai orang timur. Dasar anak tak tahu adat.”
Kukira kalimat itu salah mari aku terangkan kepadamu :
“Nak kenapa kau perlakukan aku sebagai manusia biasa saja...Kenapa tak kau hormati aku seperti kau menghormati raja atau dewa-dewa ? “
Dan jawabanku :
“Pakdhe... karena kau manusia biasa seperti-ku”.
Bukankah Islam diterima di negri ini lantaran sifat egaliternya ?
Ai... dimana yang egaliter itu , tenggelam dalam budaya ketimuran. Budaya leluhur yang berbudi luhur....ai...ai...

Tertawalah...ini hanya pandangan seekor cacing jelata yang hanya bisa meranyap-rayap. Meski begitu biar ia terus menggeliat-liat menyampaikan suatu perlawanan yang bisa ia lakukan.

….
Merokok... icon kejantanan...
Pada forum seperti ini asap rokok seolah beterbangan dengan bebas. Dan memang dibebaskan dan disediakan.
“Rokok mas ? “ Berulang kali mungkin akan kau terima tawaran demi tawaran.
Rokok adalah amunisi bagi yang krisis kepribadian, krisis kejantanan. Tanpa rokok berarti lelaki tidak berkepribadian dan tidak jantan.
Ai...ai....

Prambanan, Surakarta
Minggu, 16 Juni 2012
Surapati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar