Minggu, 30 Juli 2023

Sekolah .....

Sekolah itu ada bermacam-macam dan beraneka ragam. Ada sekolah elit dan ada yang biasa. Ada yang biayanya mahal dan yang biasa. Sekolah itu bisa menjadi sarana pamer di berbagai kondisi baik bagi orang tua maupun bagi anak. Sekolah itu ... . (masih banyak lagi) !

Semenjak satu tahun yang lalu si mbak sudah mulai sekolah. Tahun yang pertama saya tidak terlalu ikut campur. Hasilnya tentu saja, dilaporkan bahwa Si Mbak belum bisa mengikuti pelajaran. 
Bahkan ketika ditanya sama ibu guru, si mbak katanya tidak sayang sama abi dan uminya. 

Tahun ini saya luangkan waktu lebih untuk menemani si mbak dalam belajarnya. Memang belajar itu berat, belajar itu tidak enak. Tapi bila tidak mau belajar akan menjadi bodoh, dan menjadi bodoh itu lebih tidak enak lagi.  Dengan beban belajarnya yang saya agendakan buat si mbak. Bisa saja si mbak makin tidak sayang sama saya.

Memang ada potensi bahwa saya melakukan itu karena untuk menghindari rasa malu, terhadap lingkungan, terhadap guru, terhadap komunitas, dll. Ketika ada obrolan bagaimana perkembangan anakmu ? Anakmu sudah bisa apa ? 
Paling tidak apa yang anak lain bisa si mbak juga bisa. 
Normalnya begitulah orang tua terhadap anaknya. Lalu apakah saya juga begitu ?  Bisa saja iya. Bisa juga tidak. 

Di dunia ini akan selalu ada berbagai sudut pandang yang berbeda. Meski bahasannya satu, ufuk pandangnya akan bermacam-macam. 

"Mbak suka sekolah atau tidak ?"
"Nggak...Biii!"
"Welhadalah... kenapa mbak ?"
"Aku maunya main terus biii....!"
"Maafkan abi ya mbak, Belajar memang tidak enak mbak.... mbak yang sabar dan semangat ya"
"Nanti dikasih hadiah bii ?"
"Iya... Insyaalloh. Terima kasih ya mbak sudah mau belajar sama abi. Terima kasih sudah mengajak abi ikut main bersama. Terima kasih sudah membantu menjaga si adik. Abi bangga sama mbak". 

Senin, 31 Juli 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo



Kamis, 20 Juli 2023

Teori Psikologi Adler

Sebuah Resensi dari buku :
"Berani tidak disukai"
Karya : Fumitake Koga dan Ichiro Kishimi.

Sepintas lalu : 
Buku sebanyak 350 halaman ini menurut saya terlalu banyak bunga-bunganya. Dengan keterbatasan yang saya miliki, harusnya saya baca berulang-ulang untuk bisa memahaminya. Sejauh ini saya belum bisa mehamaninya secara komprehensif, meski begitu sebagai hasilnya dari apa yang saya baca, saya tuliskan sebagai berikut : 


Siapa itu Alfred Adler  ?
Dia adalah ahli kejiwaan asal asutria pada permulaan abad kedua puluh. 
Kaitannya dengan Sigmund Freud mereka hidup hampir seumuran.
Sedang gagasannya bertolak belakang dengan Sigmund Freud dan Jung. Jung memuja Freud seperti figur ayahnya sendiri. 

Beberapa point-pointnya adalah sebagai berikut : 

  • Menurut teori psikologi adler. Masa lalu tidaklah penting. 
    Sebagai contoh ketika masa lalu di buli orang, kurang kasih sayang, atau ada trauma masa lalu semuanya itu tidaklah penting. 
    Menurut Adler kita tidak memikirkan sebab yang sudah lewat, tapi tujuan saat ini.
    Menurut Adler manusia tidak dikendalikan oleh emosi dan masa lalunya.
    Teleologi (teori Adler) yang dianutnya adalah gagasan yang menjungkirbalikan hubungan sebab-akibat dalam psikologi konvensional (teori freud : aetiologi)

  • Contoh kasus :
    "Aku memiliki hubungan yang buruk dengan ayahku karena dia memukulku, ini akan menjadi masalah yang mustahil kuotak atik/tidak bisa kurubah (Teori Freud)
    Aku membangkitkan memoriku saat dipukul oleh ayahku (masa lalu) karena aku tidak ingin hubunganku dengan ayahku membaik, padahal aku bisa memilih untuk melakukan sesuatu agar hubunganku dengan ayahku membaik. (Teori Adler )

    Semisal aku memilih untuk berubah (melakukan sesuatu). Dalam hal ini aku tidak berubah karena ingin ayahku berubah. Melainkan aku berubah karena kesadaranku akan masa depan dan tujuan saat ini.
    Bahkan sekalipun seandainya aku berubah, hanya "aku" yang berubah. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada orang lain sebagai akibatnya, dan itu bukanlah aspek yang menjadi bagianku. Dan hal tersebut tidak perlu aku pikirkan. 

  • Manusia digerakkan oleh tujuan yang mereka tetepkan sendiri.
    Contoh kasus :
    Ada orang mengurung diri di kamar bertahun tahun. Dia takut untuk keluar, setiap mau keluar kakinya gemetaran.
    Dia merasa tidak aman jadi tidak bisa pergi keluar. (Teori Freud)

    Adler membalik pola pikir itu. Yang sebenarnya terjadi adalah dia tidak mau keluar jadi dia menciptakan kondisi kecemasan. Dia bertujuan untuk tidak keluar, dan dia menciptakan keadaan cemas dan takut sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Yang mana tujuannya pada kasus ini adalah keinginannya untuk tidak keluar. 

    Contoh kasus lain : 

    "Aku punya atasan seperti itu, jadi aku tidak bisa bekerja. Ini merupakan aetilogi (teori Freud) sepenuhnya. Tapi yang sebenarnya, aku tidak mau bekerja, jadi aku akan menciptakan atasan yang buruk, atau aku tidak mau mengakui ketidakmampuanku, jadi aku akan menciptakan seorang atasan yang buruk. Itu adalah cara teleologi (teori Adler) memandangnya."

  • Utamakan bilang terima kasih atau aku sangat senang daripada pujian dan teguran dalam mendidik anak.
  • Teori psikologi Adler mengingkari kebutuhan untuk mencari pengakuan dari orang lain. Engkau tidak hidup untuk memuaskan ekspektasi orang lain, begitu juga aku. Kita tidak perlu memuaskan ekspektasi orang lain.

  • Kebebasan berarti tidak disukai oleh orang lain. Ini bukti bahwa kau sedang menggunakan kebebasanmu dan hidup dalam kebebasan, dan tanda bahwa kau hidup sesuai dengan prinsip-prinsipmu sendiri.

  • Penerimaan diri : "Yang penting bukanlah dengan apa aku dilahirkan, tapi bagaimana aku memanfaatkan hal-hal tersebut". 
    Contoh kasus : 
    Misal kau mendapat skor enam puluh persen. Tapi kau berkata pada diri sendiri : 
    "Kebetulan saja nasibku sedang sial kali ini, dan aku yang sesungguhnya memiliki skor seratus persen" Ini adalah penegasan diri. 
    "Bagaimana agar aku bisa mendekati seratus persen ? " kalimat ini adalah suatu bentuk penerimaan diri. 
    Menerima apa yang tak tergantikan. Menerima "inilah aku" seperti apa adanya. Dan memiliki keberanian untuk mengubah apa yang bisa diubahnya. Itulah penerimaan diri.


Jum'at, 21 Juli 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo



Jumat, 14 Juli 2023

Kyai Garudo, Paman Harun, Paman Salim dan Si adik

Baru saja ada orang yang menunggu di parkiran  sebuah supermarket. Dia menanyakan apakah mobilku mau dijual atau tidak.  Suatu hal yang cukup mengheranku. Sudah beberapa kali hal tersebut aku alami. 
Aku jawab  :
"Mohon maaf mobil ini belum ingin aku jual". 
Mobilku Nissan Tiida tahun 2011, sudah cukup tua. Menurutku kenyamanannya rendah. Tapi hampir 85 persen fungsi dari sebuah mobil kami peroleh. Aku dan keluargaku sudah cukup dengan apa yang kami punya. Alhamdulillah. 
Oiya mobilku aku beri nama.....Kyai Garudo. 
Tatkala sedang jalan suaranya "Glodak...glodak...!". 

Ibundaku melarangku untuk menulis, untuk yang kesekian kalinya. Aku kecewa untuk yang kesekian kalinya, Aku sayang pada ibundaku, aku cinta pada ibundaku. Aku tahu resiko bagi seorang penulis dengan aliran realisme, Cukup banyak buku-buku yang kubacai tentang perjalanan hidup mereka. Aku bisa memahami perasaan ibundaku. Tapi aku tetap menulis, tentang suatu hal yang tidak penting. Harusnya tiada mengapa, tak ada yang akan peduli dengan seorang simon dinomo, terkecuali tentu saja ibundaku. Mudah-mudahan ibundaku mau mengerti. Mudah-mudahan meski aku tetap menulis tidak menyakiti hati ibundaku. 
Cukup lama sekali aku tidak membaca, rasanya hidupku terasa hampa dan sia-sia. 
Minggu kemarin aku membaca sebuah buku berisi sekitar 262 halaman. Sampai sekarang belum selesai, kurang 62 halaman lagi.  Aku pikir pikir buku itu tidak penting. Hanya saja, dari buku itu aku tahu bahwa orang-orang yang aku kagumi yang hidup pada era yang sama ternyata mereka saling terkoneksi. Meski pilihan hidup dan idealisme mereka berbeda-beda. 
Kurasa aku suka membaca, meski tidak berguna. Semakin banyak yang aku baca mengantarkanku untuk menulis. Menulis adalah suatu jalur alamiah bagi introvert yang nyaris sempurna sepertiku. 

Paman salim sudah tidak bekerja di taman. Begitu pula dua orang temannya. Bisa dikatakan pengurangan karyawan. Paman akhlak sudah balik ke negara asalnya. Paman Abdul Razak untuk sementara tidak bekerja dan hanya lontang lantung di Sohar. Paman Salim sendiri masih bertahan di dekat tempat tinggalku, dia menyewa apartement. Saat ini Paman salim bekerja serabutan di rumah-rumah, mengerjakan pekerjaan apa saja. Dengan upah sekedarnya dari tuan rumah. Pagi tadi aku panggil paman salim, aku mintai tolong untuk membersihkan halaman rumah sewaku dan mencabuti rumput dekat parkiran. Rumput di Oman berduri yang tajam sekali. Aku beri upah 2 omr. Kemudian aku hadiahi sebuah sepeda yang kubeli beberapa waktu lalu. Mudah mudahan bisa sedikit membantu beliau untuk akses jangkauan yang lebih jauh. 

Selama dua hari terakhir ini si adek sakit. Menangisnya lama sekali dan lebih rewel dari biasanya. Liburan ini aku tidak ngopi atau berkumpul dengan kawan-kawanku. Aku habiskan bersama si mbak dan si adik. Ketika sedang rewel , aku ajak si adik ke taman.  Melihat kucing, melihat anjing, melihat burung-burung, atau sekedar jalan-jalan di rumput yang hijau. Dia sangat senang melihat kucing dan burung. Meski sedang sakit ketika diajak jalan 2x, dia tampak lebih senang. Hari ini panasnya sudah mereda, dan sudah mau makan dan bermain bersama kakaknya. Alhamdulillah. 

Selepas Isya, saya pergi ke cuci mobil di dekat warung karak paman Harun. 
Sambil menunggu, aku beli teh pahit dan dua botol air mineral. Aku ngobrol dengan Mahmood sebentar. Selang beberapa saat Paman Harun muncul, kemudian pergi lagi sambil menelpon. 
Saya masih duduk sambil minum teh, Paman Harun menghampiri saya. 
Setelah ngobrol basa basi sebentar, dia cerita kepada saya. Besok pagi dia akan balik ke Bangladesh. Ibunya sakit keras, dia ingin menemani ibunya. Dia katakan kepada saya, dunia hanya sebentar semua orang akan mati, tapi dia ingin menemani ibunya. Dia memesan tiket secara mendadak, dan dia minta saya untuk turut mendoakan. Paman Harun mungkin seusia dengan Bapak-ku. 
Aku kurang pandai berbasa basi, aku tidak bisa berkata-kata. 
"Yaa Alloh tolonglah saudara-saudaraku sesama muslim dimana pun mereka berada"
"Yaa Alloh tolonglah dan mudahkanlah segala urusan paman harun"
Banyak dari saudara saudara yang membutuhkan pertolongan, aku diperintahkan oleh Tuhan Pemilik Langit dan Bumi untuk saling tolong menolong sesama saudara. Kadang aku dimanfaatkan oleh saudaraku sendiri. Dan kapasitasku hanyalah sedikit sekali, hanya sedikit yang mampu aku lakukan. Ketika aku tidak dapat membantu apa-apa, biarlah doaku kulantunkan kepada Alloh Tuhan Yang Maha Pengasih. 
Giliran aku sedang butuh bantuan, ada kemungkinan tak banyak yang akan datang untuk menolong. Memang sudah normalnya begitu. Tapi aku punya Alloh Tuhan Yang Maha Pemberi, Al Wadood, Tuhan Yang Maha Penolong, dan Tuhan Yang Maha Segala galanya. Dia yang tidak akan pernah meninggalkan hamba-hambaNya. Dan kehidupan akan terus berjalan. 

Jum'at, 14 Juli 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo


Kamis, 06 Juli 2023

Alangkah mahalnya hidayah itu ....

Bukan hanya sekali ini kudapati seorang yang dikagumi banyak orang, seorang intelektual, yang wawasannya menyeluruh seperti helikopter menuliskan sebagai berikut : 

"..... Kalau Tuhan ada dan ia makhluk yang aktif maka aku kutuki Tuhan. Ia bagai raja yang Mahakuasa, lalu dia ciptakan manusia-manusia, semuanya ini dan kalutlah semuanya. Dia seolah-olah cuma bergurau dan iseng-iseng... Aku pokoknya menolak semua agama yang membebek. Bagiku Tuhan adalah kebenaran."

(27 Agustus 1960)

****

Alangkah mahalnya hidayah itu, alangkah liarnya logika dan pikiran manusia, aku berlindung kepada Tuhan Pemilik Langit dan Bumi. 

 ".... Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya".(HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 1202)

Kemudian aku memohon petunjuk dan keselamatan sampai matiku. 


Jum'at, 07 Juli 2023
Sohar, Oman
Simon Dinomo





Sabtu, 01 Juli 2023

Warung kopi elit global...

Tahun ini sudah mendekati tahun politik. Orang-orang yang intelek dan berwawasan luas sudah membahas politik di sesi - sesi warung kopi. Suatu waktu dari sebuah tema rutinitas ngopi saya bersama tentu saja brayat saya di Sohar tak ketinggalan topik itu. 

"Setelah saya review calon dari partai kebo sepertinya bibit unggul. Orangnya visioner, programnya yuuus sekali..."

"Wah kalo saya yaa tidak mathuk, pokoknya.... calon dari partai srengenge lebih juosh. Wawasannya komprehensif, pidatonya OK, trus kalo ngomong bahasa inggris weelhadalah cas...cis...cus...nyuuus sekali"

"Wah lha kalo saya ... pokoknya, calon dari partai wit jambu itu yang paling pas. Berwibawa, karismatik. jiwa kepemimpinannya bisa diandalkan"

"Weleeeh ... piye iki ? Sodara Simon kalau kamu bagaimana, kamu njagoi siapa ?"

"Lha kok bawa-bawa saya tho Ser ? Nganu Seer, Wis pokoknya saya ndak ikut-ikut."

"Welha piye tho mon ? Ini demi masa depan yang lebih baik lho Mon...!"

"Jadi begini Ser, ....
Saat ini saya menjabat sebagai tukang pengambil sample. Ini jabatan yang elit lho, Seer. Malah saya sudah merumuskan bilamana kedepannya ada sesi wawancara lagi, kalo saya ditanya , coba jelaskan kepada saya bagaimana caranya start extruder ?
Akan saya jawab dengan systematik. 
Nganu seer, pengalaman saya selama 5 tahun ini. Cara startnya itu tinggal saya pijet-pijet, terus trolleynya saya gereti.... daah begitu saja ser. Dan kemudian samplenya saya ambili, additive'nya saya untali.
Pokoknya ngono iku seer."

"Sik....sik...sik.... iku terus hubungan apa Mon. Nggak nyambung kamu itu mon..."

"Sekarang ini setiap harinya saya itu ngambili sample setiap dua jam, terus nguntal additive. Lha mau yang jadi dari partai srengenge, atau partai kebo, atau partai wit jambu. Keseharian saya tetep ngambili sample sama nguntal additive seer. 
Jadi saya itu yaa biasa-biasa saja. Mau pada gontok-gontokan yooo monggo wong namanya pesta demokrasi lho seer. Tapi yaa saya ndak ikut-ikut. 
Yang mendukung wit jambu yaa sedulur, yang mendukung kebo yaa sedulur, yang mendukung srengenge itu ya sedulur. Pokoknya sample tetap saya ambili.
Wis pokoknya ngono Seeer....!"

"Mongsok kamu nggak njagoi siapa-siapa tho Mon, jangan - jangan  kamu itu antek elite global Mon ?"

"Welhadalaaaah, elite global Seeer ..... ?
Wis embuh Seer. Sik...sik.... saya tak ngambil sample dulu....!"

Saya pun pergi untuk menyelaikan tugas rutin saya. 
Wueloook tenan antek elite global jadi tukang ngambil sample... opo ora hebat ? 

Begitu balik saya pun kembali menyruput kopi saya, sambil bermumam...."Kopi elit Global....".... sueger tenan. 

Minggu, 02 Juli 2023
Sohar, Oman
Simon dinomo