Dry Catalyst Actual Lay Out and Logic :

E-Nozzle and All Nozzle :
Dump Out Catalyst, Vacuuming dan Deactivasi
Purge Header :
Feed Stream :
Reactor Ventury Actual Lay Out :
Cycle Gas Compressor :
PSV Actual Layout at Platform VRS :
F Nozzle ( Temperature Transmitter ) Actual Lay Out :
Teal System :
UCAT-J System :
VRS Overview :
Blind List Reactor :

- Pocket Nitrogen range'nya 0-3. Total ada 15 strip.
0 - zero person open
1- lima strip-tiga puluhan persen open
2-sepuluh strip-enam puluhan persen open
3-lima belasan strip-sembilan puluhan persen (anggap saja seratus lah)
- Aneka Problem di PDS :
- Trouble shooting PDS :
Problem di PDS biasanya berupa instrument air yang bocor, XV tidak mau buka atau nutup. Selenoid problem, dll.
Selanjutnya yang lebih sering adalah reducer yang ngeblok.
Apa yang harus dilakukan bila ngeblok :
Pertama : sebul PBT dan PC dengan nitrogen hose dari bawah. Tujuannya agar powder yang berada di dalam tidak compact.
Valve H dan L akan dibukan secara manual oleh Panel.
Proses penyebulan ini dilakukan sampai reducer sudah selesai di cleaning dan siap dipakai.
Kedua : Purging reducer line, pasang hose nitrogen. Venting ke atmospher. Lakukan beberapa kali. Biarkan venting ke atmospher tetep buka. Dan biarkan mekanik bekerja sesuai tugasnya. - Apa itu Cross Tie :
Fasilitas Cross Tie PDS yaitu valve W dan X. Fungsi utamanya adalah agar gas hidrocarbon tidak terbuang.
Misalkan ketika powder drop ke PC PDS 1, hydrocarbon akan ditampung di PC PDS 2. Ketika PDS 2 gantian yang drop poweder dari reaktor. Gas Hydrocarbon itu akan dikembalikan ke reaktor melalui valve G.
Sehingga hydrocarbon yang terbuang dari reaktor akan diminimalisir. Artinya gas komposisi akan lebih terjaga, efisiensi akan lebih baik. Conversi dari ethylene/hydocarbon menjadi polymer menjadi lebih optimal.
Hal yang sama untuk valve X, hanya saja lokasinya di PBT. - Data tambahan :
- Q switch PDS : auto/off (lokasi di lapangan)
- T switch PDS : manual/auto (Lokasi di DCS)
- S switch PDS : auto / stop / start (Lokasi di DCS )
- ZSL : close
- ZSH : open
- Sequence PDS :
- Idle : Valve A, C open.
- PC drop : A, B, G open
- PC cross tie opsi 1 : B, W open
- Cross tie opsi 2 sekalian langsung drop PC ke PBT : B,W,H,D open
- Drop PC to PBT : H, D, A, C open
- Cross tie PBT : X, A, C
- Tranfer from PBT to PPB : J, E, A, C open
- Bagian-bagian valve PDS :
- Regulator
- Selenoid
- Pilot valve/orbit
- Ketika PDS valve bermasalah, misalnya posisi'nys in between. Sequence cycle akan terhenti. Yang bisa dilakukan di lapangan hanyalah memastikan valve PDS dapat feedback open/close.
Misalnya saja, tutup IA. Kemudian minta panel untuk open/close manual. Dimungkinkan semua pressure tersisa di downstream seloid akan menjadi zero. Secara logika akan ada satu posisi yang tercapai entah itu open atau close tergantung desain.
Saat Sequence PDS berhenti. Sequence akan menyelesaikan cycle komplitnya dan kembali ke posisi stand by. Dng posisi Valve A, C open sedang yang lain close.
Saat yang sama, DCS akan merubah operation mode ke manual dan melakukan Nitrogen purge di PBT. Di lapangan pun juga sama hal yang harus dilakukan adalah mengkonek Nitrogen hose di cone PC dan PBT. Blowing ini bertujuan agar powder yang ada di dalam PC atau PBT tidak terjadi aglomerasi.
Nitrogen purging ini berlangsung sampai masalah diatasi oleh mekanik atau intrument.
- Cleaning PDS reducer.
- Hal - hal yang harus dilakukan :
- Close IA di valve PDS E
- R valve posisikan ke off
- Install Nitrogen hose, open vent ke atmosphere beberapa kali untuk mengurangi hidrocarbon content. Setelah itu hand over ke maintenance untuk dibuka.
- Valve di E nozzle :
Harus di tutup sebelum Cycle Gas Compressor di stop.
Dan dibuka setelah Cycle Gas Compressor Running.
Analisa :
Saat Cycle Gas Compressor tidak running. Potensinya powder di dalam reaktor akan settle. Dengan adanya bulk density meski E nozzle ada continues purge'nya. Berpotensi akan plugging karena tidak mampu untuk menyembur powder yang settle tersebut. Berbeda halnya ketika kompressor running maka posisi powder adalah mengambang sehingga lebih mudah untuk disebul oleh continues purge.
Begitu juga ketika mau membuka valve E nozzle, baiknya di buka ketika Cycle Gas Compressor sudah running.
- Refrigerant PE-2 hanya untuk cooler dari discharge second stage VRS. Sedangkan yang ke arah catalyst hold tank tidak dipakai alias terisolate.
Ke Hold tank akan dibuka untuk metalocene.
- Sensing element yang dibutuhkan dari reaktor adalah sbb :
Pressure, Level, Weight, Density. Keempat parameter tersebut diperoleh dari E-nozzle. Kalkulasi pressure dari PDT di konvert ke Level, Weight, Density dan Pressure sebagai PV dari Pressure controller.
Parameter lain adalah Temperature. Ada dua macam yaitu bed temperature dan skin temperature.
Satu lagi parameter lain adalah flow transmitter model venturi. Akan dikonvert ke gas velocity.
Final elemen berkenaan dengan velocity ini yaitu IGV (Inlet guide vane) dari Cycle Gas Compressor.
- Pada kondisi reakor shutdown aktivitas di lapangan adalah sbb :
- Pertama : Stand by di CO area. Sampai semua parameter terkendali. Stand by barangkali butuh untuk inject CO manual.
- Kedua : tutup valve purger header percabangan dari line ethylene bila diperlukan. Begitu reaktor shutdown ethylene akan menutup dari ground floor. Saat yang sama Purge header akan diganti dari line HPN. Line Ethylene ini dimungkinkan akan dipakai untuk press purge dengan LPPN karenanya valve percabangan purge header dari arah ethylene perlu di tutup. Bila tidak ditutup HPN akan masuk ke line Ethylene karena pressurenya lebih besar.
- Ketiga : Pull out injection tube. Yah untuk meyakinkan tidak ada lagi kemungkinan katalis yang masuk ke reaktor.
- Keempat : Line up Sparger : Tujuannya untuk menghabiskan sisa-sisa katalis di dalam reaktor perlu dijaga agar temperature tetap di operasionalnya.
- Kelima : Tutup valve E nozzle kecuali yang top (doom), valve purge header D nozzle, TEAL Nozzle dan line PDS valve yang langsung ke reaktor (total empat valve).
Step keempat ini harus dilakukan sebelum Cycle Gas Kompressor di stop. Karena Purge header akan nutup/mati secara langsung berbarengan dengan Cycle Gas Compressor.
Valve E Nozzle beserta paketnya ini, akan dibuka kembali ketika Cycle Gas Compressor sudah start/running. Ingat dibuka ketika compressor sudah kembali running.
- Note : Pada saat vacuuming dan oksidasi koneksi ke catalys feeder di poin yang sama yaitu di spare nozzle. Hanya saja line vacuuming dan oksidasinya berbeda.
Saat vacuuming Nitrogen dari arah dumping Catalyst dibuka untuk mencegah press menjadi minus.
Plant Air hanya dibuka crack, itu saja sedotannya sudah sangat kencang sekali. Press. dijaga di range 0.5 bar. - Di line Cycle Gas yang ke Turbine ada flow nitrogen yang terus menerus. Ini untuk menjaga agar di line tersebut tidak terjadi kondensasi. Line itu FT-1401 dengan PSV 1418
- Point 2x penting VRS :
- Oil leaking through the crankshaft seal is led to the outside of the
compressor through a leak oil pipe (7) into an oil collector bin. With the
crankshaft seal working properly, the oil leakage should not exceed 3–5
drops per minute.
- Blind List :
- Phase 1 : Feed Stream
- Phase 2 : PDS
- Phase 3 : Remaining Points.
- Blow Back manual E-Nozzle, prakteknya manual valve yang ke PDT tidak perlu ditutup. Kalo menurutku lebih baik info panel, kemudian tutup valve dan blow back biar lebih optimal.
- Drill E-Nozzle : Tidak ada yang istimewa. Langkah-langkahnya sbb :
- pertama Connect drill ke E-Nozzle
- Open manual vavle Dari E-Nozzle kemudian Close, lakukan pdp beberapa kali untuk menghilangkan oksigen.
- Open manual valve dari E-Nozzle langsung drill.
- Dry Catalyst Trouble Shooting :
- Permasalahan yang ada terdeteksi dari DP mulai naik. Bisa diakibatkan oleh beberapa hal :
- Injection tube plug.
- ada sebagain catalyst yang masuk di area PDI.
- Adanya plug di area pick up block.
- Adanya plug di area square block. (Meskipun secara nalar, harusnya ini tidak berpengaruh terhadap DP)
- Adanya kebocoran di area tubing atau konektornya.
- Solusi :
- Cabut injection tube. Check ada plug atau tidak.
Injection tube dikatakan normal (tidak plug) dengan kriteria sbb :
- ketika dicabut HPN flow terbaca over range.
- FV OP akan membuka 100 %, untuk memenuhi flow normal sekitar 15 nm/hr. - Blow back PDT.
- Check Sequare block vent, bila vent line block perlu dibongkar.
- Kadang perlu di check pick up block, apakah ada yang plugging di area itu.
- Step-step mencabut injection tube :
- Info panel untuk stop sequence
- tutup manual valve diatas valve G
- Mulai cabut injection tube, sampai tanda spidol terlihat.
- Tutup three way valve
- Buka vent line.
- Step-step Deaktivasi :
- Nitrogen + Air selama 1 jam
- PDP cat feeder dengan nitrogen + air sebanyak 10 kali (0 - 3.4 bar)
- Pure air flow only selama 10 menit sampai 30 menit.
- Step Vacuuming :
- Vacuuming secara default pressure akan menjadi minus. Situasi ini kurang efekif, untuk lebih efisiennya diberi flow nitrogen dari arah dumping line.
Pressure dijaga sekitar 0 sampai 0.5 bar
Project File, update tgl 30 Mei 2025 :
Sohar, Oman
Simon Dinomo
Sohar, Oman
Simon Dinomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar