Belum lama ini ketika pulang kerja dari shift malam. Tutup covernya ban belakang sebelah kanan dari Kyai Garudo, ngglundung di jalan. Hal tersebut saya ketahui setibanya dirumah.
"Welho... kapan ngglundungnya ini, trus dimana ?"
Saya berguman sendiri dengan agak kaget.
Tutup cover itu sudah saya record, penguncinya sudah retak di beberapa tempat. Sudah saya rencanakan begitu ada budget extra mau saya ganti.
Jebulnya sudah ngglundung terlebih dahulu.
Yo wis lah kalo begitu.
Akhirnya tutup cover ban belakangnya yang sebelah kiri, saya copot juga dan saya buang.
Nah meski tampak mbludus, tapi kan kanan kiri sama. Biar demes begitu kok.
***
***
Kyai Garudo selalu memberiku ilmu baru, alhamdulillah.
Oli dan radiator coolantnya sering saya check. Washer tank'nya begitu levelnya kok dirasa kurang, segera saya tambahi. Mesinnya sering saya dengarkan.
Menurut teori kipas radiator itu akan bekerja dalam dua kondisi.
Yang pertama ketika kompressor AC'nya nyala. Yang kedua ketika Engine Coolant Temperature Set Pointnya tercapai.
Suara kipasnya ketika AC'nya On, meraung-raung keras sekali.
Lha begitu AC'nya dimatikan kok adem-adem saja suaranya. Tidak terdengar lagi raungan yang memekak-kan itu.
Wah... piye iki, jangan-jangan sensornya rusak.
Wah... lha bisa operheat nanti.
Saya cobalah nyalakan mesin dalam kondisi idle selama hampir sejam lamanya.
Lha kok tetap tidak terdengar suara raungan kipas radiatornya. Tapi kok masih ayem-ayem saja, tidak sampai operheating.
***
Esok paginya saya bawalah ke bengkel langganan saya.
"Sodara bengkel ... tolong dicheck-kan kipas radiator saya kok kayak nggak bekerja. Padahal mesinnya sudah mongah-mongah."
Diinjaknya pedal gas Kyai Garudo, tidak sampai 5 menitan.
"Kipasnya normal begitu kok, itu lho... wong muter begitu lho...!
Ndak papa, masih aman ini, InsyaAlloh"
"Welhoo... itu kapasnya jalannya kok cuman lemah lembut, tidak sampai meraung-raung"
"Ini itu otomatis, kalo nanti panasnya masih naik terus kipasnya akan jadi lebih cepat muternya.
Kalo AC nyala kipas akan langsung nyala maksimal, makanya suaranya meraung-raung.
Oli dan radiator coolantnya sering saya check. Washer tank'nya begitu levelnya kok dirasa kurang, segera saya tambahi. Mesinnya sering saya dengarkan.
Menurut teori kipas radiator itu akan bekerja dalam dua kondisi.
Yang pertama ketika kompressor AC'nya nyala. Yang kedua ketika Engine Coolant Temperature Set Pointnya tercapai.
Suara kipasnya ketika AC'nya On, meraung-raung keras sekali.
Lha begitu AC'nya dimatikan kok adem-adem saja suaranya. Tidak terdengar lagi raungan yang memekak-kan itu.
Wah... piye iki, jangan-jangan sensornya rusak.
Wah... lha bisa operheat nanti.
Saya cobalah nyalakan mesin dalam kondisi idle selama hampir sejam lamanya.
Lha kok tetap tidak terdengar suara raungan kipas radiatornya. Tapi kok masih ayem-ayem saja, tidak sampai operheating.
***
Esok paginya saya bawalah ke bengkel langganan saya.
"Sodara bengkel ... tolong dicheck-kan kipas radiator saya kok kayak nggak bekerja. Padahal mesinnya sudah mongah-mongah."
Diinjaknya pedal gas Kyai Garudo, tidak sampai 5 menitan.
"Kipasnya normal begitu kok, itu lho... wong muter begitu lho...!
Ndak papa, masih aman ini, InsyaAlloh"
"Welhoo... itu kapasnya jalannya kok cuman lemah lembut, tidak sampai meraung-raung"
"Ini itu otomatis, kalo nanti panasnya masih naik terus kipasnya akan jadi lebih cepat muternya.
Kalo AC nyala kipas akan langsung nyala maksimal, makanya suaranya meraung-raung.
Justru begini ini yang masih normal".
"Yo wis sodara bengkel. Satu lagi ini kok ada suara aneh di area Throttle Valve. Mbok tolong dicheck-kan".
Jebul ternyata selang breather valve dari intake manifold yang nempel ke throttle valve tugel. Tak lihat selangnya sudah retak-retak termakan usia dan temperatur yang panas.
"Sodara bengkel, ini selangnya kok sudah retak parah begini. Apa tidak diganti saja",
"Ndak usah, ini masih bagus".
Selang itu pun dipotong pake tang, terus digeret dan dipasangkan kembali.
Alhamdulillah, Kyai Garudo sekarang kembali prima lagi.
"Mas bengkel piro ongkosnya iki ?"
"Wis terserah kamu saja... kamu mau ngasih berapa".
"Welhadalah yo wis tak kasih sak real ya ..."
"OK"
Alhamdulillah mbengkelkan Kyai Garudo cuma habis satu real. Dan masalah bisa teratasi.
Saya baru tahu, kalau ternyata Final Element berupa kipas radiator itu adalah analog signal alias variable speed drive. Tak kira itu cuman digital signal, mati atau nyala thok begitu je.
Wuellook tenan... hebat tenan...canggih tenan.
Senin, 02 Juni 2025
Liwa, Oman
Simon Dinomo
"Yo wis sodara bengkel. Satu lagi ini kok ada suara aneh di area Throttle Valve. Mbok tolong dicheck-kan".
Jebul ternyata selang breather valve dari intake manifold yang nempel ke throttle valve tugel. Tak lihat selangnya sudah retak-retak termakan usia dan temperatur yang panas.
"Sodara bengkel, ini selangnya kok sudah retak parah begini. Apa tidak diganti saja",
"Ndak usah, ini masih bagus".
Selang itu pun dipotong pake tang, terus digeret dan dipasangkan kembali.
Alhamdulillah, Kyai Garudo sekarang kembali prima lagi.
"Mas bengkel piro ongkosnya iki ?"
"Wis terserah kamu saja... kamu mau ngasih berapa".
"Welhadalah yo wis tak kasih sak real ya ..."
"OK"
Alhamdulillah mbengkelkan Kyai Garudo cuma habis satu real. Dan masalah bisa teratasi.
Saya baru tahu, kalau ternyata Final Element berupa kipas radiator itu adalah analog signal alias variable speed drive. Tak kira itu cuman digital signal, mati atau nyala thok begitu je.
Wuellook tenan... hebat tenan...canggih tenan.
Senin, 02 Juni 2025
Liwa, Oman
Simon Dinomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar