Sabtu, 21 Januari 2023

Sebuah Master Plan... Pikir nanti saja.

Di sebuah makan siang ketika kami sedang berkerja masuk shift pagi. Kesempatan itu menjadi begitu istimewa karena ketika itu saya bisa makan siang bersama teman saya Juragan Gurameh, ST. Yang sudah sering saya ceritakan dalam cerita cerita saya sebelumnya. 
Dan mungkin akan terus saya ceritakan, lha piye... wong hebat tenan Je. 

Mobilnya saja, Dodge berwarna putih yang sangat terawat, begitu kinclong. Aksesorisnya bermacam-macam. Kalau pedal gasnya diinjek, suaranya khas bunyinya : 
"Mak ... Drum....drum...drum...!"
Yang berarti sedotan bensinnya berdrum-drum. Tapi itu tidak jadi masalah, lha wong juragan besar lho ini. Cuman bensin satu drum, dua drum, keciiil no....!.
Begitulah candaan masyarakat indonesia di Sohar ini. 

Anak perempuan saya yang paling besar seumuran dengan anak perempuannya yang nomor dua. Tidak terasa anak-anak kami sudah hampir 6 tahun umurnya. Berarti sudah hampir masuk SD. 
Tahu - tahu sudah 4 tahun berlalu merantau di jazirah ngarabia. 
Biasanya teman saya itu sudah punya perhitungan yang matang dalam segala hal. Master plan'nya terstruktur dengan rapi. 
Karenanya dalam kesempatan yang baik itu, saya bertanya kepadanya : 

"Gan itu anak-anak sebentar lagi sudah mau masuk SD lho. Kira-kira rencanamu bagaimana ?"

"Sementara ini ya biar begini saja Mon, kalau nanti sekiranya mendesak untuk sekolah di indo. Nanti biar saya tinggal di indonesia. Begitu saja kok repot, lho Mon".

"Weeeeh... lha kok sajak enak banget begitu tho gan ? Trus itu lho ...kok jawabannya '..kalau nanti...' lha ini masuk master plan-mu apa tidak ?"

"Wah Mon kamu itu nggak dong..dong... tho Mon. Ya itu master plan saya. Wis pokoknya pikir nanti saja. Itu master plan saya".

"Weeeh hebat tenan...!"

Belum lama ini ketika saya menemani si Mbak main sepeda. Saya teringat nasehat Steven Covey, di bukunya yang fenomenal itu. Dia tuliskan bahwa untuk menjadi manusia efektif kebiasaan pertama yang harus dilakukan adalah. 
Begin with the end of mind,... mulailah dari akhir suatu kejadian. Gampangnya milikilah master plan dalam hidupmu. 

Bila pembaca dan pendengar yang budiman menanyakan kepada saya : 
"Terus apa master plan-mu mon ? "

"Lha wong Juragan Gurameh, ST yang seorang juragan besar, yang kondang seantero Sohar saja, belum punya lho, apalagi saya....! Wis pokoknya pikir nanti saja"

"Rupamu Mon... Mon ... begitu kok pake ngomong Steven Covey segala "

"Wooo ... wedus ki..!" Pisuh saya. 

Dan si mbak terus bersepeda, berputar-putar dengan gleyar gleyor karena belum ahli. 


Liwa, 22 Januari 2023
Simon Dinomo





Tidak ada komentar:

Posting Komentar