Kamis, 28 April 2011

uneg-uneg



“Guoblok... ndak punya otak... mau kau kemanakan hidupmu...!”

Seseorang memaki-maki seorang pemuda di muka-nya dengan makian yang cukup kasar itu. Waktu itu hari masih siang, caya mentari bersinar dengan teriknya, anginya kering, debu beterbangan berkepul-kepul. Walau begitu belaian dahan-dahan itu bergerak membawa angin segar sesekali. Yang terasa nikmat belai-annya di hari yang panas itu.

“Nenek moyangku adalah petani, bapak-ku adalah petani... memang adalah kebenaran data statistik yang tak bisa aku pungkiri, selama orang masih pegang pacul dan mengurus lahan yang sedikit. Ia akan rasakan kehidupan yang serba keras.
Tapi rasanya itu yang membuat hatiku tentram, setidaknya ingin kubabiskan sisa hidupku di sana. Di tanah nenek moyangku, bila memungkinkan.
Karena itulah ... aku beli cangkul ini.
Kau benar sekarang lahan telah beralih pada properti, biarlah mereka dengan properti mereka sedang aku biarlah kuurus lahanku.
Mungkin aku tak bisa berkunjung ke mal-mal sebagaimana mereka, aku tak dapat turut serta dalam prestice yang mereka berlomba-lomba di atasnya. Lagi pula mengalir darah tani dalam diriku , kami tak terlalu tergila-gila pada prestice.
Untuk itu kami akan mengusahakan ... ***AUTARKI*** pada sisa-sisa lahan kami. Semoga itu bisa cukup mencukupi kebutuhan-kebutuhan kami. Dan bisa membuat kami tak ketinggalan pada wacana dan teknologi.
Sehebat-hebatnya Mr. Sandiman ia tetap tak dikenal, setajam-tajamnya mata pandang Nyai Ontosoroh ia tetap tak dikenal juga. Itulah yang membuat mereka teristimewa dihatiku. Walau mereka tak sebanding dengan para lulusan HBS, layaknya si Salim, Abdul muis, T.A.S, dll ... tapi mereka-lah yang lebih bertahta di hatiku.”

“Dan untuk kekhawatiranmu itu terhadapku ... aku ucapkan rasa terima kasihku. Yang tiada tara. Doakan saja , semoga Alloh memudahkan ... jalan yang teramat sulit dan beratnya dalam bayanganmu itu. Semoga Alloh memulia-kanmu kawan.”

Si pemuda lalu diam. Selang beberapa saat suasana masih tetap diam, hingga ia langkahkan kakinya masih dalam diam.

*****

Senin, 25 April 2011

Episode 20 : "Little prince menemukan taman mawar."




Suatu waktu setelah little prince berjalan jauh melewati padang pasir, dan bebatuan, dan salju, little prince menemukan jalan setapak. Dan dikiranya jalan itu mengantarkannya ke kediamanan manusia.

“Selamat pagi “ sapanya.
Little prince menatap mereka. Mereka semua sama seperti bunga mawar di planetnya.
“Siapa kau ? “ little prince menuntut, seperti tersambar petir.
“Kami adalah mawar”. Para mawar berkata.

Kemudian little prince merasa sedih. Mawarnya pernah bercerita kepadanya, bahwa dia hanyalah sebagian kecil dari sesamanya yang tinggal bersama-sama. Dan di sini kira-kira ada lima ribu mawar sepertinya, semuanya dalam satu taman.

Kemudian ia kembali mengingat-ingat :
“Aku kira aku adalah orang yang kaya, dengan mawarku yang paling unik sedunia, dan hanya akulah yang memiliki mawar itu. Dan lagi aku punya tiga gunung, yang tingginya tak sampai lututku...dan salah satu dari ketiganya mungkin tak akan aktif selamanya.... namun ternyata semua itu tak menjadikan-ku seorang pangeran besar...”

Dan ia rebahkan badannya di atas rumput, kemudian menangis.

****

Episode 19 : "Little prince mendaki barisan pegunungan."




Setelah itu, little prince mendaki pegunungan yang tinggi. Gunung yang pernah ia ketahui adalah tiga gunung di planetnya , yang mana tingginya tak sampai pada lututnya.
Ia gunakan gunung yang didakinya itu sebagai pijakan.
“Dari atas gunung yang tinggi begini... aku mungkin dapat  melihat keseluruhan planet dengan satu pandangan saja, dan semua orang....”

Ia tak jadi melanjutkan perkataannya sendiri, dari atas sana ia tak melihat apa-apa, hanya barisan pegunungan juga..yang ujung-ujungnya begitu runcing dan tajam.
“Selamat pagi” kata little prince.
“Selamat pagi....selamat pagi...selamat pagi.” Gema terdengar berkali-kali.
“Siapa kau ? “ tanya little prince.
“Siapa kau...siapa kau...siapa kau? “ dijamab sama oleh si gema.
“Jadilah temanku... aku sendirian.” Katanya.
“Aku sendirian...sendirian...sendirian..” jawab si gema.

“Planet ini sungguh aneh !” pikirnya.
“Semuanya kering, semuanya tajam, dan semua keras. Dan semua orang tak punya pikirannya sendiri. Mereka menirukan apa yang orang lain katakan pada mereka... Oh...di planetku aku punya mawar...dia selalu berbicara lebih dulu kepadaku.”

****

Episode 18 : " Little prince pergi mencari manusia dan bertemu dengan bunga gurun.|



Little prince menyeberangi gurun dan bertemu dengan setangkai bunga. Itu adalah bunga dengan tiga tangkai.

“Selamat pagi “ kata little prince
“Selamat pagi” jawab si bunga.
“Dimakah orang-orang ? “  little prince bertanya dengan ramah.
Si bunga pernah melihat jejak para kafilah.
“Orang ? “ ... si bunga mengulanginya.
“Aku pikir ada tiga, ato enam atau bahkan tujuh yang masih bertahan. Aku melihat mereka, beberapa tahun yang lalu. Tapi tak seorangpun menemukan mereka. Badai pasir telah menghantam mereka. Mereka tak punya akar sepertiku, dan itu menjadikan hidup mereka teramat sulit di gurun ini.”

“Selamat tinggal” kata little prince.
“Selamat tinggal” jawab si bunga.

Episode 17 : "Little prince berkenalan dengan ular gurun."




Ketika seseorang mau berpikir melalui otaknya yang cerdas, terkadang ia dapat menyimpangkan sesuatu dari kebenarannya. Aku tahu , aku telah berbohong kepada little prince perihal penerangan di bumi. Saya menyadarinya dan memanglah sengaja aku berikan info yang tidak benar itu kepada little prince.

Ketika little prince tiba di bumi, dia sangatlah terkejut karena sama sekali tak melihat manusia. Dia mulai takut kalau-kalau ia salah planet, saat itu cahaya bulan membentuk lingkaran emas menyinari padang pasir.

“Selamat malam  “ Sapa little prince dengan ramah.
“Selamat malam” jawab si ular.
“Planet apakah ini ? “ tanya little prince.
“Ini adalah planet bumi, dan sekarang kau ada di Afrika.” Jawab ular.
“Ah ! Lalu kenapa tak ada seorang manusia pun di sini  ? “
“Ini adalah gurun pasir. Tak ada manusia di gurun. Bumi itu sangat luas.”
Little prince duduk di atas batu, dan menengadah melihat langit.

“Aku heran...semua bintang bercahaya di atas sana.... lihatlah itu planet-ku. Dia ada di atas sana. Tapi alangkah jauhnya dari sini !”
“Itu planet yang cantik...apa yang membawamu kemari ? “
“Aku punya sedikit masalah dengan mawarku.” Jawab little prince.
“Ah !” sambung si ular.
Dan mereka pun diam.

“Dimanakah orang-orang ? Alangkah sepinya di gurun itu..”
“Sama saja sepi-nya jika berada diantara orang-orang.” Kata si ular.
Little prince menatapnya untuk beberapa saat.

“Kamu binatang yang lucu...kamu tidak lebih tebal dari jari-jariku...”
“Tapi aku lebih kuat daripada jari telunjuk raja.” Kata si ular.
Little prince tersenyum.

“Kukira kamu tak bakal bisa sekuat itu. Bahkan kamu tak punya kaki. Kamu tak dapat pergi jauh...”
“Aku dapat membawamu lebih cepat dari kapal-kapal yang telah kau tumpangi.” Sambung si ular.
Dia lingkarkan tubuhnya mengelilingi little prince, persis seperti gelang emas.

“Siapa pun yang aku sentuh, akan kembali ke tanah dengan segera...tempat dimana ia dulu berasal....tapi kamu tidak-lah menggangguku , dan lagi pula kamu datang dari planet lain... maka tak perlu aku menyentuhmu.”

Little prince tak menjawab.
“Kau membuatku kasihan...kamu terlampau lemah di planet yang terbuat dari granite ini...aku dapat membantumu suatu saat, saat kau rindu pada planetmu, aku dapat.....”

“Oh ! Aku dapat mengerti perasaanmu dengan baik, Tapi mengapa kau selalu berbicara penuh teka-teki ? “ kata little prince memotong ucapan si ular.

“Aku menjawab semua teka-teki itu” kata si ular.

Dan mereka diam.

****

Episode 16 : "Penulis menceritakan tentang penerangan di bumi."



Maka planet ketujuh itu adalah bumi.
Bumi bukanlah planet biasa ! Jika dihitung mungkin ada 111 raja, 7000 ahli bumi, 900.000 si super sibuk, 7.500.000 pemabuk, 311.000.000 si angkuh, dan juga 2.000.000.000 manusia yang konyol lagi aneh.

Untuk memberikan gambaran kepadamu tentang bumi, akan aku ceritakan saat listrik belum ditemukan di planet ini. Demi menjaga penerangan keenam benua , disediakanlah pasukan khusus sebanyak 462.511 orang untuk menyalakan dan mematikan setiap lampu-lampu jalan.

*****

Sabtu, 23 April 2011

Episode 15 : "Little prince mengunjungi ahli bumi."




Planet keenam besarnya sepuluh kali lipat dari asteroid terakhir yang dikunjungi oleh little prince. Planet itu dihuni oleh orang tua yang menulis buku yang sangat tebalnya.
“Oh ..lihatlah siapa yang datang. Seorang penjelajah telah mengunjungiku.” Si ahli bumi berseru tatkala melihat kedatangan little prince.

Little prince duduk di atas meja dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah. Perjalanan yang telah ditempuh sangatlah jauh.

“Dari mana asalmu ? “ Kata si ahli bumi.
“Buku apa yang teramat tebal itu ? Apa yang kau lakukan ? “ little prince balik bertanya.
“Aku adalah ahli bumi.”
“Apa itu ahli bumi ? “
“Ahli bumi adalah seorang terpelajar yang  mengetahui secara terperinci tentang laut, sungai , kota-kota, gunung dan gurun.”

“Ehmm...menarik. Baru kali ini kutemui orang dengan pekerjaan yang jelas !” Ia sempatkan diri melihat sekeliling di planet asteroid ini, dan tidaklah ia lihat melainkan planet ini adalah planet yang termegah yang telah ia kunjungi.

“Planetmu sangat cantik. Apakah di sini ada lautnya ? “ kata little prince
“Aku tak dapat menerangkannya kepadamu.” Kata si ahli bumi.
“Ah !”..little prince agak kecewa.
“Apakah ada gunung di planetmu ini ? “ tanyanya lagi.
“Aku tak dapat menerangkannya kepadamu.” Jawab si ahli bumi.
“Dan kota-kota, dan sungai, juga gurun...apakah ada ? “
“Aku juga tak dapat menerangkannya kepadamu.”
“Tapi kamu seorang ahli bumi, kenapa tak bisa ? “

“Memang..tapi aku bukan seorang penjelajah. Di planetku ini bahkan tak ada seorang penjelajah pun. Bukan seorang ahli bumi yang harus turun ke kota-kota, sungai, gunung, laut, dan gurun. Ahli bumi lebih banyak berdiam diri. Dia tidak meninggalkan bangku-nya. Ia menerima informasi tentang kota, sungai, laut, dan gurun itu dari para penjelajah. Dia bertanya pada penjelajah itu, dan di menuliskan apa yang diterimanya. Bagi seorang ahli bumi adalah hal menarik jika ia bisa mengumpulkan banyak data dari banyak penjelajah, sudah menjadi tanggung jawab seorang ahli bumi untuk menyelidiki moral penjelajah yang ditemuinya.”

“Mengapa demikian ? “
“Karena penjelajah yang memberikan berita bohong akan merusak buku yang disusun oleh si ahli bumi. Bisa kau bayangkan bila penjelajah itu adalah seorang pemabuk.”
“Bagaimana jadinya ? “ little prince kembali bertanya.
“Manusia mabuk yang dilihatnya akan menjadi dua. Dan ahli bumi akan menuliskan dua gunung padahal hanya ada satu di sana.”
“Aku mengenal seorang yang begitu itu, akan menjadi buruk jika ia menjadi penjelajah.” Little prince menimpali.

“Kemudian. Jika moral penjelajah telah diketahui, dibutuhkan juga penelitian tentang apa yang telah ia temukan.”
“Seseorang harus pergi melihat temuannya itu ? “
“Tidak. Yang ini memang agak komplek. Tapi seorang penjelajah harus melengkapinya dengan barang bukti. Sebagai contoh, jika ia menemukan gunung yang sangat besar, ia membawa contoh batuan gunung itu bersamanya sebagai bukti.”

Si ahli bumi baru menyadari, dan ia sedikit terkejut.
“Kau datang dari tempat yang jauh... ! Artinya kau adalah penjelajah ! Kamu harus menceritakan tentang planetmu kepadaku !”

Setelah proses perkenalan yang panjang itu, ahli bumi segera meruncingkan pensilnya. Pensil itu akan menulis cerita seorang penjelajalah untuk kali yang pertama. Tinggal menunggu bukti – bukti yang dibawa little prince sebelum ahli bumi menuliskannya.

“Baiklah. !” kata ahli bumi dengan penuh pengharapan.
“Oh, tempat asalku, tak terlampau menarik. Dan juga lebih kecil dari planetmu ini. Aku punya tiga gunung. Dua masih aktif, dan yang satunya tidak aktif. Tapi siapa yang tahu...bisa jadi suatu saat ia pun akan turut aktif.” Kata little prince.
“Benar... siapa pernah tahu.” Si ahli bumi menambahkan.
“Aku juga punya bunga mawar.”
“Kami para ahli bumi tak mencatat tentang mawar.”
“Mengapa demikian ? Mawar-lah yang paling indah di planetku.!”
“Kami tidak mencatat  mereka, karena hidup mereka tak abadi , hanya sebentar saja.”
“Apa maksudnya ...?”
“Ini soal ilmu bumi... adalah sangat jarang gunung itu berubah posisinya. Adalah tak mungkin laut sampai kehabisan airnya. Ahli bumi hanya menulis hal-hal yang bersifat abadi."

“Tapi bukankah kau juga setuju gunung yang mati suatu saat bisa aktif kembali.” Little prince menyanggah.
“Lalu apa maksudmu ... mawarku tak abadi ? “

“Apapun jenis gunung itu baik aktif dan tidak aktif, adalah sama saja bagi kami.” Kata ahli bumi
“Yang penting bagi kami adalah gunung...entah aktif atau tidak. Dan itu tak akan berubah dalam ilmu perbumi-an.”
“Apa maksudmu ... hidup tak abadi ? “ little prince terus mengulang pertanyaannya menuntut jawaban.
“Artinya sesuatu yang terancam punah, bila ada bahaya yang datang kepadanya.”
“Apakah mawarku juga terancam punah ? “
“Tentu saja.”
“Mawarku tak abadi. Dan dia hanya mempunyai empat buah duri untuk melindungi diri. Dan aku meninggalkannya seorang diri !” little prince berbisik pada dirinya sendiri.

Little prince menyesal beberapa saat. Kemudian ia kembali menyemangati dan memberanikan dirinya.
“Menurutmu , planet apa yang harus aku kunjungi berikutnya ? “ little prince bertanya.
“Bumi.” Jawab ahli bumi. “Planet itu sangat bagus.”
Dan little prince melangkahkan kakinya, pergi melanjutkan perjalanan , sambil terus memikirkan mawarnya yang sendirian di planetnya. Yang mungkin terancam punah.

***




Jumat, 22 April 2011

Episode 14 : "The little prince mengunjungi si penyala lampu."



Planet ke lima , sangatlah aneh tempatnya. Ini adalah planet asteroid terkecil yang dikunjunginya. Di sana hanya ada cukup ruang untuk sebuah lampu jalan dan penyalanya. Little prince tak dapat memberikan keterangan mengapa di planet itu ada lampu penerangan dan seorang yang menyalakannya, di sebuah planet asteroid yang tak ada seorang pun di sana selain penyala lampu itu dan juga tak ada rumah. Walau begitu ia pun sempat bergumam :
“Mungkin yang kulihat ini sangatlah aneh , sedikit tak masuk akal. Tapi dia tidak seaneh raja, si super sibuk, si manusia angkuh atau si pemabuk. Paling tidak pekerjaannya mempunyai arti. Saat ia nyalakan lampu itu , ia meletakkan bintang di kehidupannya, atau ibarat bunga yang menerangi hati pemiliknya. Saat ia mematikan lampu itu , ia telah memberikan waktu bagi bunganya, atau bintangnya, untuk istirahat. Bukankah ini adalah pekerjaan yang mulia.  Bahkan selain mulia juga sangat bermanfaat.”

Ketika ia telah sampai di planet itu, little prince memberi salam :
“Selamat pagi. Kenapa anda hanya berdiri di dekat lampu  ? “
“Hanya itulah yang diperintahkan untuk-ku.” Jawab si penyala lampu. “Oh..iya selamat pagi.”
“Perintah apa yang kau maksudkan ? “
“Perintah untuk menyalakan lampu. Selamat sore.”
Dan ia menyalakan lampu lagi yang tadinya masih mati.
“Kenapa kau nyalakan lagi, ? “
“Itulah yang diperintahkan untuk-ku.”
“Aku tidak mengerti.” Lanjut little prince.
“Tak ada yang perlu untuk kau mengerti.” Kata si penyala lampu. “ Perintah adalah perintah. Selamat pagi.”
Kemudian ia mematikan lampu lagi.

Beberapa saat ia seka ubun-ubunnya dengan sial yang bercorak kotak-kotak merah.
“Setahuku pekerjaan sepertimu ini. Bertugas untuk mematikan lampu jika hari sudah pagi,  kemudian menyalakannya saat sore hari. Kemudian kau bisa menikmati hidup di sela – sela pagi dan sore itu, sedang malam harinya kau bisa tidur, mengistirahatkan diri.”
“Apa tugasmu sudah diubah sejak lama ? “ tanya little prince.

“Tugas dan perintah untuk-ku tak pernah dirubah. Karena adanya sebuah tragedi ! Dari tahun ke tahun planet asteroid ini berputar semakin cepat saja dan tugasku tak pernah dirubah.”

“Lantas bagaimana ?” tanya little prince lagi.
“Akibatnya, di planet ini siang dan malam berganti dalam beberapa menit saja, oleh karenanya aku bahkan tak punya banyak waktu untuk berubah posisi. Setiap satu menit aku harus mematikan lampu kemudian aku harus menyalakannya lagi. “

“Alangkah lucunya. Satu hari berakhir hanya dalam satu menit saja, jadi hanya di sini saja tempat hidupmu selama  ini, bahkan tak berubah posisi !”
“Tidak ada yang lucu sama sekali !” kata si penyala lampu. “ Saat kita berbicara ini satu bulan telah berlalu di planet ini.”
“Apa satu bulan katamu ? “
“Ya, satu bulan. Lebih tiga hari , tiga puluh menit. Selamat sore.”
Dan dia menyalakan lampu lagi.

Seperti yang dilihatnya, little prince sangat menyukai si penyala lampu ini yang sangat amanah menjalankan tugas. Dia teringat akan sunset yang tak jadi dilihatnya saat bertemu raja, atau saat ia masih di planetnya ia memutar kursi untuk dapat melihatnya, dan saat ini ia ingin menolong temannya.
“Kamu tahu...” kata little prince, “ Aku dapat memberikan jalan bagimu agar kau dapat berisirahat kapan pun kau mau...maukah kau ? “
“Aku selalu ingin istirahat.” Jawab si penyala lampu.
Adalah wajar jika ada sifat tanggung jawab dan malas hinggap di hati manusia.

Little prince kemudian mengemukakan usulannya :
“Planetmu ini sangatlah kecil, siang dan malam berganti hanya beberapa menit saja. Kau tinggal berjalan saja beberap langkah niscaya akan kau temui siang di situ, berjalan dan terus berjalan saja, hingga kau bisa menikmati hidup sebelum menyalakan lampu lagi si sore harinya.
Jika kau lelah dan ingin istirahat kamu hanya tinggal berjalan saja...dan kau dapat melakukannya ...sesukamu.”
“Menurutku itu bukanlah ide yang bagus.” Kata si penyala lampu. “Satu hal yang kuinginkan dalam hidupku adalah aku ingin tidur.”
“Kalau begitu kagu tidak beruntung.” Kata little prince.
“Ya aku tidak beruntung.” Jawab si penyala lampu. “Selamat pagi.”
Dan ia mematikan lagi lampunya.

“Orang itu...mungkin akan dipandang rendah lantaran pekerjaannya, dibandingkan dengan raja, si manusia angkuh, pembabuk, atau pun si super sibuk. Walau begitu hanya dialah yang tak terlihat aneh. Mungkin karena dia menyadari dan mau mengerti hadirnya seseorang di sampingnya.” Kata little prince pada dirinya sendiri.

Little prince mengambil nafas dalam, dan berkata lagi dalam hati :
“Si penyala lampu ini, adalah orang yang dapat aku jadikan sebagai teman sejauh yang aku temui dalam perjalananku. Tapi planet ini terlampau sempit . Tak ada ruang untuk dua orang tinggal di sini....”

Apa yang ia pikirkan tak berani ia nyatakan, walaupun di sisni ia bisa melihat sunset sebanyak 1440 kali, namun dia harus tetap pergi, dia meminta maaf juga dalam hati karena ia harus meninggalkan planet kecil ini demi melanjutkan perjalanannya.

****

Episode 13 : "Little prince mengunjungi si super sibuk."




Planet keempat yang dikunjungi little prince dihuni oleh manusia super sibuk. Orang ini mempunyai banyak pekerjaan hingga ia tak sempat mengangkat kepalanya saat little prince mendekat kepadanya, ia terlalu sibuk pada pekerjaannya.
“Selamat pagi “ little prince memberi salam.
“Rokokmu telah habis, tuan.” Katanya lagi.

“3 tambah 2 , lima. 5 tambah 7, duabelas. 12 tambah 3, lima belas.
Ah ..iya selamat pagi. 15 tambah 7, duapuluh dua. 22 tambah 6, dua puluh delapan. 26 tambah 5 , tiga puluh satu. Phew ! Jumlah totalnya jadi 501.622.731.”

“Apanya yang lima ratus juta ? “ tanya little prince.
“Eh ! Kamu masih di situ  ? Tidak-kah kau lihat aku sedang sibuk, banyak yang harus aku kerjakan. Aku tak ada waktu untuk  omong kosong. 2 tambah 5, tujuh..”

“Apanya yang 501 juta ? “ little prince mengulang pertanyaannya.
Si super sibuk ini akhirnya mengangkat kepala demi melihat little prince.

“Selama 54 tahun aku telah tinggal di planet ini, Aku hanya merasa terganggu tiga kali saja. Yang pertama kira-kira 22 tahun yang lalu, saat beberapa angsa turun kemari entah darimana asalnya. Mereka ribut sekali, dan membuat salah hitunganku. Yang kedua, 11 tahun  yang lalu, aku terganggu lantaran serangan rematik-ku. Aku kurang olahraga. Aku harus terus bekerja tak ada waktu untuk bermalas-malasan. Dan yang ketiga kalinya... itu adalah kau !
Sampai mana tadi hitunganku...oh iya... 501 juta.”

“Sekian juta apa ? “
Si super sibuk akhirnya menyadari , tak akan dapat ia menghitung dengan tenang sebelum ia menjawab pertanyaan little prince.
“Sekian juta dari benda-benda di atas sana” katanya.
“Yang kadang – kadang terlihat di langit itu.”
“Yang beterbangan itukah ? “
“Oh, bukan. Itu yang bercahaya itu.”
“Lebah-kah ? “
“Bukan . Tapi benda yang bercaha keemasan itu ...yang selalu diimpi-impikan manusia. Namun bagi saya , aku harus terus bekerja dan bekerja. Tak ada waktu untuk bermimpi dalam hidupku.”

“Ah ! Yang kau maksud adalah bintang ? “
“Ya, benar sekali.  Bintang.”
“Lantas apa yang kau lakukan terhadap 501 juta bintang ? “
“ Kau salah yang benar berjumlah 501.622.731 , aku bersungguh-sungguh dalam hitunganku. Hasil hitunganku sangatlah akurat.”
“Dan apa yang kau lakukan terhadap bintang-bintang itu ?”
“Apa yang aku lakukan terhadap mereka katamu ? “
“Ya.”
“Tak ada. Mereka adalah kepunyaanku. Aku hanya menghitung kekayaanku.”
“Kamu yang mempunyai bintang-bintang itu ? “
“Ya.”
“Tapi aku pernah mendengar rajalah yang memilikinya....”
“Raja tidak memilikinya, dia hanya memerintah.  Antara keduanya sangatlah berbeda.”
“Lalu apa untungnya kau memiliki bintang-bintang itu ? “
“Mereka membuatku menjadi kaya.”
“Terus apa untungnya jika kau kaya ? “
“Akan memungkinkan bagiku untuk membeli bintang-bintang lain., termasuk yang baru saja diketemukan.”
“Orang ini... membuat alasan yang konyol ...persis seperti pemabuk yang kutemui kemarin.” Little prince berkata pada dirinya sendiri.
Walau begitu ia masih ingin bertanya banyak hal kepadanya.

“Bagaimana mungkin seseorang bisa memiliki bintang ? “
“Lalu siapa yang berhak memiliki mereka ?  “ si super sibuk menjawab dengan ketus.
“Aku tak tahu. Tak seorang pun.”
“Jadi mereka adalah milik-ku, karena aku adalah orang pertama yang berpikir sampai kesana.”
“Apakah dengan memiliki bintang berguna untukmu ? “
“Tentu saja. Bila kau menemukan permata yang tak dimiliki seorang pun, itu artinya ia milikmu. Ketika kamu menemukan pulau yang tak dimiliki seorang pun , artinya pulau itu milikmu. Ketika kau mendapat ide sebelum orang lain mencetuskan ide itu, artinya ide itu adalah milikmu, kamu bisa membuatnya menjadi hak paten. Maka begitu pula denganku : Aku memiliki bintang-bintang, karena tak seorang pun sebelumnya yang berpikir untuk memilikinya.”

“Ya ..mungkin kau benar... lantas apa yang akan kamu lakukan dengan bintang-bintangmu itu ? “
“Aku mengaturnya. Aku hitung dan kuhitung lagi. Ini pekerjaan yang sulit. Hanya saja akulah yang  memilikinya jadi sudah sewajarnya jika aku menghitung dan terus menghitung bintang-bintang yang kumiliki.”

Little prince masih belum puas.
“Jika aku punya selendang sutra. Aku dapat melilitkannya di leherku dan membawanya bersamaku. Jika aku memiliki bunga, aku dapat memetiknya dan membawanya bersamaku. Tapi kau tak dapat membawa bintang  - bintang itu dari langit...”
“Tidak. Tapi aku dapat menyimpan mereka di bank.”
“Apa lagi yang kau maksudkan , bagaimana caranya ? “
“Caranya aku beri nomor kode untuk setiap bintang yang kumiliki, lalu kugambarkan bintang-bintang itu kemudian kertas – kertas itu aku kunci.”
“Cukupkah dengan begitu ? “
“Itu sudah cukup.”
“Ini menarik.” Pikir little prince.
“Yang ini lebih ngacau lagi. Tapi sungguh ini adalah tindakan yang konyol.”

Oh...manusia itu melakukan sesuatu yang sebenarnya tujuannya tidaklah nyata , hanya kekonyolan saja. Little prince tak setuju dengan pikiran-pikiran manusia yang begitu.

“Aku punya bunga...yang aku sirami setiap hari. Aku punya tiga gunung dua masih aktif, dan satunya tidak aktif, yang aku bersihkan setiap minggunya. Itu adalah sebuah konsekuensi karena akulah yang memilikinya jadi aku pula yang harus menyirami dan membersihkan , bukan orang lain.
Tapi kau... konsekuensi apa yang kamu terima dengan memiliki bintang...kau tak bisa berbuat apa-apa terhadapnya.”

Si super sibuk hanya bisa menganga...mungkin menyadari akan kebodohannya. Dia tak punya kata-kata untuk membalas pernyataan little prince. Kemudian little prince pergi.

“Manusia itu...semuanya....sungguh sangat luar biasa konyolnya.” Seperti biasa little prince berkata pada dirinya sendiri dan terus melangkah melanjutkan perjalanannya.

****