Jumat, 22 April 2011

Episode 13 : "Little prince mengunjungi si super sibuk."




Planet keempat yang dikunjungi little prince dihuni oleh manusia super sibuk. Orang ini mempunyai banyak pekerjaan hingga ia tak sempat mengangkat kepalanya saat little prince mendekat kepadanya, ia terlalu sibuk pada pekerjaannya.
“Selamat pagi “ little prince memberi salam.
“Rokokmu telah habis, tuan.” Katanya lagi.

“3 tambah 2 , lima. 5 tambah 7, duabelas. 12 tambah 3, lima belas.
Ah ..iya selamat pagi. 15 tambah 7, duapuluh dua. 22 tambah 6, dua puluh delapan. 26 tambah 5 , tiga puluh satu. Phew ! Jumlah totalnya jadi 501.622.731.”

“Apanya yang lima ratus juta ? “ tanya little prince.
“Eh ! Kamu masih di situ  ? Tidak-kah kau lihat aku sedang sibuk, banyak yang harus aku kerjakan. Aku tak ada waktu untuk  omong kosong. 2 tambah 5, tujuh..”

“Apanya yang 501 juta ? “ little prince mengulang pertanyaannya.
Si super sibuk ini akhirnya mengangkat kepala demi melihat little prince.

“Selama 54 tahun aku telah tinggal di planet ini, Aku hanya merasa terganggu tiga kali saja. Yang pertama kira-kira 22 tahun yang lalu, saat beberapa angsa turun kemari entah darimana asalnya. Mereka ribut sekali, dan membuat salah hitunganku. Yang kedua, 11 tahun  yang lalu, aku terganggu lantaran serangan rematik-ku. Aku kurang olahraga. Aku harus terus bekerja tak ada waktu untuk bermalas-malasan. Dan yang ketiga kalinya... itu adalah kau !
Sampai mana tadi hitunganku...oh iya... 501 juta.”

“Sekian juta apa ? “
Si super sibuk akhirnya menyadari , tak akan dapat ia menghitung dengan tenang sebelum ia menjawab pertanyaan little prince.
“Sekian juta dari benda-benda di atas sana” katanya.
“Yang kadang – kadang terlihat di langit itu.”
“Yang beterbangan itukah ? “
“Oh, bukan. Itu yang bercahaya itu.”
“Lebah-kah ? “
“Bukan . Tapi benda yang bercaha keemasan itu ...yang selalu diimpi-impikan manusia. Namun bagi saya , aku harus terus bekerja dan bekerja. Tak ada waktu untuk bermimpi dalam hidupku.”

“Ah ! Yang kau maksud adalah bintang ? “
“Ya, benar sekali.  Bintang.”
“Lantas apa yang kau lakukan terhadap 501 juta bintang ? “
“ Kau salah yang benar berjumlah 501.622.731 , aku bersungguh-sungguh dalam hitunganku. Hasil hitunganku sangatlah akurat.”
“Dan apa yang kau lakukan terhadap bintang-bintang itu ?”
“Apa yang aku lakukan terhadap mereka katamu ? “
“Ya.”
“Tak ada. Mereka adalah kepunyaanku. Aku hanya menghitung kekayaanku.”
“Kamu yang mempunyai bintang-bintang itu ? “
“Ya.”
“Tapi aku pernah mendengar rajalah yang memilikinya....”
“Raja tidak memilikinya, dia hanya memerintah.  Antara keduanya sangatlah berbeda.”
“Lalu apa untungnya kau memiliki bintang-bintang itu ? “
“Mereka membuatku menjadi kaya.”
“Terus apa untungnya jika kau kaya ? “
“Akan memungkinkan bagiku untuk membeli bintang-bintang lain., termasuk yang baru saja diketemukan.”
“Orang ini... membuat alasan yang konyol ...persis seperti pemabuk yang kutemui kemarin.” Little prince berkata pada dirinya sendiri.
Walau begitu ia masih ingin bertanya banyak hal kepadanya.

“Bagaimana mungkin seseorang bisa memiliki bintang ? “
“Lalu siapa yang berhak memiliki mereka ?  “ si super sibuk menjawab dengan ketus.
“Aku tak tahu. Tak seorang pun.”
“Jadi mereka adalah milik-ku, karena aku adalah orang pertama yang berpikir sampai kesana.”
“Apakah dengan memiliki bintang berguna untukmu ? “
“Tentu saja. Bila kau menemukan permata yang tak dimiliki seorang pun, itu artinya ia milikmu. Ketika kamu menemukan pulau yang tak dimiliki seorang pun , artinya pulau itu milikmu. Ketika kau mendapat ide sebelum orang lain mencetuskan ide itu, artinya ide itu adalah milikmu, kamu bisa membuatnya menjadi hak paten. Maka begitu pula denganku : Aku memiliki bintang-bintang, karena tak seorang pun sebelumnya yang berpikir untuk memilikinya.”

“Ya ..mungkin kau benar... lantas apa yang akan kamu lakukan dengan bintang-bintangmu itu ? “
“Aku mengaturnya. Aku hitung dan kuhitung lagi. Ini pekerjaan yang sulit. Hanya saja akulah yang  memilikinya jadi sudah sewajarnya jika aku menghitung dan terus menghitung bintang-bintang yang kumiliki.”

Little prince masih belum puas.
“Jika aku punya selendang sutra. Aku dapat melilitkannya di leherku dan membawanya bersamaku. Jika aku memiliki bunga, aku dapat memetiknya dan membawanya bersamaku. Tapi kau tak dapat membawa bintang  - bintang itu dari langit...”
“Tidak. Tapi aku dapat menyimpan mereka di bank.”
“Apa lagi yang kau maksudkan , bagaimana caranya ? “
“Caranya aku beri nomor kode untuk setiap bintang yang kumiliki, lalu kugambarkan bintang-bintang itu kemudian kertas – kertas itu aku kunci.”
“Cukupkah dengan begitu ? “
“Itu sudah cukup.”
“Ini menarik.” Pikir little prince.
“Yang ini lebih ngacau lagi. Tapi sungguh ini adalah tindakan yang konyol.”

Oh...manusia itu melakukan sesuatu yang sebenarnya tujuannya tidaklah nyata , hanya kekonyolan saja. Little prince tak setuju dengan pikiran-pikiran manusia yang begitu.

“Aku punya bunga...yang aku sirami setiap hari. Aku punya tiga gunung dua masih aktif, dan satunya tidak aktif, yang aku bersihkan setiap minggunya. Itu adalah sebuah konsekuensi karena akulah yang memilikinya jadi aku pula yang harus menyirami dan membersihkan , bukan orang lain.
Tapi kau... konsekuensi apa yang kamu terima dengan memiliki bintang...kau tak bisa berbuat apa-apa terhadapnya.”

Si super sibuk hanya bisa menganga...mungkin menyadari akan kebodohannya. Dia tak punya kata-kata untuk membalas pernyataan little prince. Kemudian little prince pergi.

“Manusia itu...semuanya....sungguh sangat luar biasa konyolnya.” Seperti biasa little prince berkata pada dirinya sendiri dan terus melangkah melanjutkan perjalanannya.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar