Jumat, 22 April 2011

Episode 14 : "The little prince mengunjungi si penyala lampu."



Planet ke lima , sangatlah aneh tempatnya. Ini adalah planet asteroid terkecil yang dikunjunginya. Di sana hanya ada cukup ruang untuk sebuah lampu jalan dan penyalanya. Little prince tak dapat memberikan keterangan mengapa di planet itu ada lampu penerangan dan seorang yang menyalakannya, di sebuah planet asteroid yang tak ada seorang pun di sana selain penyala lampu itu dan juga tak ada rumah. Walau begitu ia pun sempat bergumam :
“Mungkin yang kulihat ini sangatlah aneh , sedikit tak masuk akal. Tapi dia tidak seaneh raja, si super sibuk, si manusia angkuh atau si pemabuk. Paling tidak pekerjaannya mempunyai arti. Saat ia nyalakan lampu itu , ia meletakkan bintang di kehidupannya, atau ibarat bunga yang menerangi hati pemiliknya. Saat ia mematikan lampu itu , ia telah memberikan waktu bagi bunganya, atau bintangnya, untuk istirahat. Bukankah ini adalah pekerjaan yang mulia.  Bahkan selain mulia juga sangat bermanfaat.”

Ketika ia telah sampai di planet itu, little prince memberi salam :
“Selamat pagi. Kenapa anda hanya berdiri di dekat lampu  ? “
“Hanya itulah yang diperintahkan untuk-ku.” Jawab si penyala lampu. “Oh..iya selamat pagi.”
“Perintah apa yang kau maksudkan ? “
“Perintah untuk menyalakan lampu. Selamat sore.”
Dan ia menyalakan lampu lagi yang tadinya masih mati.
“Kenapa kau nyalakan lagi, ? “
“Itulah yang diperintahkan untuk-ku.”
“Aku tidak mengerti.” Lanjut little prince.
“Tak ada yang perlu untuk kau mengerti.” Kata si penyala lampu. “ Perintah adalah perintah. Selamat pagi.”
Kemudian ia mematikan lampu lagi.

Beberapa saat ia seka ubun-ubunnya dengan sial yang bercorak kotak-kotak merah.
“Setahuku pekerjaan sepertimu ini. Bertugas untuk mematikan lampu jika hari sudah pagi,  kemudian menyalakannya saat sore hari. Kemudian kau bisa menikmati hidup di sela – sela pagi dan sore itu, sedang malam harinya kau bisa tidur, mengistirahatkan diri.”
“Apa tugasmu sudah diubah sejak lama ? “ tanya little prince.

“Tugas dan perintah untuk-ku tak pernah dirubah. Karena adanya sebuah tragedi ! Dari tahun ke tahun planet asteroid ini berputar semakin cepat saja dan tugasku tak pernah dirubah.”

“Lantas bagaimana ?” tanya little prince lagi.
“Akibatnya, di planet ini siang dan malam berganti dalam beberapa menit saja, oleh karenanya aku bahkan tak punya banyak waktu untuk berubah posisi. Setiap satu menit aku harus mematikan lampu kemudian aku harus menyalakannya lagi. “

“Alangkah lucunya. Satu hari berakhir hanya dalam satu menit saja, jadi hanya di sini saja tempat hidupmu selama  ini, bahkan tak berubah posisi !”
“Tidak ada yang lucu sama sekali !” kata si penyala lampu. “ Saat kita berbicara ini satu bulan telah berlalu di planet ini.”
“Apa satu bulan katamu ? “
“Ya, satu bulan. Lebih tiga hari , tiga puluh menit. Selamat sore.”
Dan dia menyalakan lampu lagi.

Seperti yang dilihatnya, little prince sangat menyukai si penyala lampu ini yang sangat amanah menjalankan tugas. Dia teringat akan sunset yang tak jadi dilihatnya saat bertemu raja, atau saat ia masih di planetnya ia memutar kursi untuk dapat melihatnya, dan saat ini ia ingin menolong temannya.
“Kamu tahu...” kata little prince, “ Aku dapat memberikan jalan bagimu agar kau dapat berisirahat kapan pun kau mau...maukah kau ? “
“Aku selalu ingin istirahat.” Jawab si penyala lampu.
Adalah wajar jika ada sifat tanggung jawab dan malas hinggap di hati manusia.

Little prince kemudian mengemukakan usulannya :
“Planetmu ini sangatlah kecil, siang dan malam berganti hanya beberapa menit saja. Kau tinggal berjalan saja beberap langkah niscaya akan kau temui siang di situ, berjalan dan terus berjalan saja, hingga kau bisa menikmati hidup sebelum menyalakan lampu lagi si sore harinya.
Jika kau lelah dan ingin istirahat kamu hanya tinggal berjalan saja...dan kau dapat melakukannya ...sesukamu.”
“Menurutku itu bukanlah ide yang bagus.” Kata si penyala lampu. “Satu hal yang kuinginkan dalam hidupku adalah aku ingin tidur.”
“Kalau begitu kagu tidak beruntung.” Kata little prince.
“Ya aku tidak beruntung.” Jawab si penyala lampu. “Selamat pagi.”
Dan ia mematikan lagi lampunya.

“Orang itu...mungkin akan dipandang rendah lantaran pekerjaannya, dibandingkan dengan raja, si manusia angkuh, pembabuk, atau pun si super sibuk. Walau begitu hanya dialah yang tak terlihat aneh. Mungkin karena dia menyadari dan mau mengerti hadirnya seseorang di sampingnya.” Kata little prince pada dirinya sendiri.

Little prince mengambil nafas dalam, dan berkata lagi dalam hati :
“Si penyala lampu ini, adalah orang yang dapat aku jadikan sebagai teman sejauh yang aku temui dalam perjalananku. Tapi planet ini terlampau sempit . Tak ada ruang untuk dua orang tinggal di sini....”

Apa yang ia pikirkan tak berani ia nyatakan, walaupun di sisni ia bisa melihat sunset sebanyak 1440 kali, namun dia harus tetap pergi, dia meminta maaf juga dalam hati karena ia harus meninggalkan planet kecil ini demi melanjutkan perjalanannya.

****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar